.webp)
Gelaran festival lampion Sky Lantern Serenade 2025 yang akan diselenggarakan di kompleks Menara Teratai Purwokerto, Kabupaten Banyumas ditunda. Hal ini memunculkan berbagai macam respons dari peserta yang sudah telanjur membeli tiket.
Bahkan ada yang sudah mengancam akan melakukan somasi karena tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Rencananya kegiatan ini akan digelar pada Sabtu (6/9) mendatang.
Menanggapi hal tersebut, penanggung jawab event Sky Lantern Serenade 2025, Wikan Agung Winasis, mengatakan siap dengan respons peserta yang merasa kecewa. Sebab ia berpedoman pada aturan pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Monggo nggak apa-apa, karena ini kan bukan dari panitia. Nggak masalah gitu. Masalah saya justru kalau saya memaksakan pelaksanaan, saya malah menyalahi dari pemerintah. Nggak apa-apa, somasi nggak apa-apa. Saya ladenin itu," kata Wikan saat dihubungi wartawan, Kamis (4/9/2025).
Menurut dia, event ini tetap terlaksana. Sehingga untuk sementara tidak memberikan opsi pengembalian dana bagi yang akan cancel.
"Jadi kalau terkait masalah yang refund itu sih memang kita belum bisa untuk refund untuk pengembalian tiket. Kecuali kalau kita batal, lah mungkin kita akan tanggung jawab untuk masalah refund," terangnya.
Ia mengakui sudah ada beberapa yang meminta untuk pengembalian dana. Hanya saja mereka berasal dari luar kota.
"Kalau yang minta refund memang ada beberapa itu pun juga nggak banyak. Dan yang refund itu juga yang kebanyakan kan dari luar kota," jelasnya.
Wikan mengatakan sejauh ini tiket yang terjual sebanyak tiga ribu. Namun angka tersebut masih berubah karena panitia masih membuka tiket penjualan.
"Sampai hari ini masih ada yang beli tiket. Cuman kita belum tahu kepastian itunya (penjualan) berapa. Data sementara sudah ada 3 ribuan. Kita mengupayakan tanggal 27 karena memang sementara tadi malam dari pihak BLUD mengatakan bahwa tanggal 27 kosong," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, festival lampion Sky Lantern Serenade 2025 di kompleks Menara Teratai Purwokerto, Kabupaten Banyumas ditunda. Acara ini harusnya digelar pada Sabtu (6/9/2025) besok.
Penundaan ini diumumkan melalui akun Instagram resmi @skylanternserenade. Dalam unggahannya Rabu (3/9) mereka mengucapkan permohonan maaf atas penundaan tersebut.
Kuasa hukum salah satu peserta, Joko Susanto, menyatakan akan mengambil langkah hukum atas kliennya terhadap pihak penyelenggara atas kerugian yang ditimbulkan.
"Kita akan somasi pihak penyelenggara Festival Lampion," kata dia kepada wartawan.
Menurutnya, kliennya berasal dari Bandung mengaku mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 4,1 juta. Pasalnya ia sudah memesan tiket hotel dan kereta api.
"Ini klien saya dari luar kota, sudah prepare tiket kereta PP dan kamar hotel 3 hari dari jauh-jauh hari, tapi semua tidak bisa di-reschedule atau refund," ujarnya.
Joko merinci kerugian yang dialami kliennya, yaitu tiket kereta api pulang-pergi untuk dua orang sebesar Rp 2,5 juta, penginapan selama tiga hari senilai Rp 1,5 juta dan tiket festival lampion senilai Rp 165 ribu.
(apu/alg)
