Suasana di Temanggung berangsur terkendali usai aksi massa yang berujung ricuh di depan DPRD Temanggung. Saat ini polisi masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
"Situasi sampai dengan saat ini secara umum dapat terkendali. Dan petugas masih melakukan penyisiran manakala masih ada demonstrans," kata Kapolres Temanggung, AKBP Rully Thomas, Senin (1/9/2025) malam.
Rully mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga suasana Temanggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita sama-sama menjaga Kota Temanggung yang indah, yang cantik," ujar dia.
Rully juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan sejumlah pihak yang turut membantu pengamanan.
"Karena telah membantu kami dalam pengamanan kegiatan (pengamanan demo) hingga malam," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, demo yang berlangsung di DPRD Temanggung berakhir ricuh. Setidaknya ada 35 orang menjadi korban.
Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, mengatakan di RSUD Temanggung ada 17 korban. Kemudian di PMI ada 10-15 orang yang jadi korban.
"(Total korban) Di RSUD 17, (datang pergi) ke PMI 10 sampai 15 orang," ujar Nadia kepada awak media di PMI Temanggung, Senin (1/9/2025) malam.
"Tapi, masih pendalaman, kemudian RS Gunung Sawo 2 sampai 3 korban. Kebanyakan sesak napas karena efek gas air mata terhirup. Kemudian untuk lain luka-luka," lanjut dia.
Ia melanjutkan, salah satu korban dari personel kepolisian.
"Tadi saya lihat paling parah anggota Brimob karena terjebak kerumunan dan sekarang sudah dalam masa pemulihan," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia meminta kepada masyarakat untuk menjaga Temanggung tetap berada dalam situasi yang kondusif. Wabup yang juga dokter gigi itu juga meminta massa membubarkan diri karena sudah larut malam.
"Saya imbau untuk masyarakat menjaga kondusivitas Temanggung. Saya sudah berputar dari RSUD, kemudian RS Gunung Sawo dan saat ini berada di PMI semuanya sudah klir," katanya.
Pantauan detikJateng, massa mulai berdatangan sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka berorasi menyampaikan sejumlah tuntutan antara lain soal reformasi DPR, pengesahan undang-undang perampasan aset, dan menuntut pembebasan orang-orang yang ditangkap dalam aksi unjuk rasa akhir-akhir ini.
Tembakan gas air mata dilepas oleh polisi setelah ada lemparan botol dan benda lainnya ke arah petugas sekitar pukul 14.00 WIB. Massa berhamburan dan sempat ada yang membakar water barrier.
(dil/aku)