Sempat Diwarnai Bakar Ban, Aksi BEM Solo Raya Berakhir Damai

Sempat Diwarnai Bakar Ban, Aksi BEM Solo Raya Berakhir Damai

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 01 Sep 2025 18:22 WIB
Mahasiswa Solo Raya yang menggelar aksi di depan DPRD Solo membubarkan diri dengan tertib, Senin (1/9/2025).
Mahasiswa Solo Raya yang menggelar aksi di depan DPRD Solo membubarkan diri dengan tertib, Senin (1/9/2025). Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Solo -

Aksi solidaritas BEM Solo Raya berakhir damai. Meski sempat diwarnai pembakaran ban dan spanduk, mahasiswa meninggalkan lokasi secara tertib.

Dari pantauan detikJateng sekira pukul 17.00 WIB, rombongan dari UNS meninggalkan lokasi aksi terlebih dahulu. Selanjutnya disusul dari Universitas Negeri Surakarta, UIN Raden Mas Said dan universitas lainnya.

Sebelum membubarkan diri, para mahasiswa sempat berdialog dengan Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, dan para anggota DPRD lainnya. Mahasiswa menyampaikan tuntutan secara langsung kepada DPRD Solo dengan duduk bersama di Jalan Adi Sucipto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Budi Prasetyo mengungkapkan bahwa aspirasi dari mahasiswa akan disampaikan ke pemerintah pusat. Dalam hal ini, kata dia, akan disampaikan ke Presiden dan DPR RI.

ADVERTISEMENT

"Tentunya segala tuntutan tadi yang sudah disampaikan akan kita sampaikan ke pemerintah pusat. Dalam hal ini nanti akan kita kirim ke presiden dan ke DPR RI," katanya ditemui di Gedung DPRD Solo, Senin (1/9/2025).

Selanjutnya, pihaknya juga akan mengajak mahasiswa untuk diskusi lebih intens bersama BEM Solo Raya. Ia mengatakan, diskusi meliputi tuntutan yang disampaikan tadi.

Mahasiswa Solo Raya yang menggelar aksi di depan DPRD Solo membubarkan diri dengan tertib, Senin (1/9/2025).Mahasiswa Solo Raya yang menggelar aksi di depan DPRD Solo membubarkan diri dengan tertib, Senin (1/9/2025). Foto: Tara Wahyu/detikJateng

"Karena selain tuntutan tadi juga hasil kajian-kajian yang sudah dibuat oleh teman mahasiswa disampaikan di forum pada sore hari ini. Jadi nanti kita akan teruskan ke teman-teman apa komisi-komisi yang terkait yang nanti secara detail akan bisa didiskusikan lebih dilanjut," bebernya.

"Ada 12 tuntutan. Ada 12 tuntutan dan itu tentunya kan tidak serta-merta dalam satu hari ini bisa bisa apa selesai karena kan itu tentunya butuh proses. Nah, nanti kita akan mengajak diskusi teman-teman mahasiswa perwakilan untuk kita bagi nanti sesuai dengan tupoksi yang ada di kami karena ada empat komisi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya menggelar aksi demo di depan DPRD Solo. Massa tiba di DPRD Solo sekira pukul 15.36 WIB dengan mengenakan almamater masing-masing kampus.

Pantauan detikJateng, mahasiswa yang hadir dari Universitas Sebelas Matet (UNS), Universitas Slamet Riyadi (Unisri), ISI Solo, UIN Raden Mas Said, Unsa, Univeristas Muhammadiyah Klaten, Universitas Muhammadiyah Karanganyar dan Unsahid.

Ratusan mahasiswa yang hadir juga membawa sejumlah spanduk 'September Gelap' , 'Mahasiswa Menggugat' , 'Pengkhianat rakyat' , 'polisi pembunuh '.

Selanjutnya, perwakilan mahasiswa menyuarakan orasi dari masing-masing universitas. Aksi yang awalnya di depan gerbang DPRD Solo bergerak ke Jalan Adi Sucipto dengan membentuk lingkaran besar. Jalan Adi Sucipto pun terpaksa ditutup baik dari arah barat maupun timur.

Mahasiswa dari ISI Solo kemudian melakukan teatrikal dengan judul bunga rampai analisis kebijakan.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads