Kegiatan DPRD Solo disebut masih normal usai aksi pembakaran yang dilakukan massa pekan lalu. Sekretaris DPRD Kota Solo, Kinkin, Sultanul Hakim, mengatakan kegiatan bersih-bersih kantor Setwan yang terdampak dilakukan tim gabungan TNI, Polri, dan DLH.
"Semua fungsi masuk, bekerja," kata Kinkin kepada awak media, Senin (1/9/2025).
Pada aksi massa yang terjadi pada Jumat-Sabtu, 29-30 Agustus lalu, gedung Setwan DPRD Solo hangus dibakar massa. Gedung itu saat ini tidak bisa dipergunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara ini, kegiatan Setwan DPRD menggunakan ruangan yang ada. Tujuannya agar tak mengganggu proses pekerjaan di lingkungan DPRD Solo.
"Kita masih berpikir karena banyak opsi. Opsi pindah ada, opsi memanfaatkan ruang tersisa ada. Kita lakukan koordinasi dengan Pak Ketua, kita akan memanfaatkan ruang-ruang yang diperkenankan kita gunakan untuk menjalankan roda organisasi," jelasnya.
Pantauan detikJateng siang ini, garis polisi masih terpasang mengitari gedung Setwan yang terbakar. Anggota TNI juga masih disiagakan di DPRD Solo.
Kinkin mengatakan saat ini pihaknya juga masih menghitung kerugian yang dialami. Oleh karena itu, belum bisa disebutkan nilai kerugian materiel yang dialami.
"Setwan melakukan pembersihan dibantu TNI, Polri, DLH. Pagi hari ini kita melakukan koordinasi konsolidasi. Kita menghitung kerugian, termasuk kerugian aset, dokumen, termasuk kerugian lain yang akan kita tuangkan dalam berita acara yang kita akan laporkan ke Wali Kota," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, massa membakar salah gedung di lingkungan DPRD Solo. Tampak, gedung tersebut sudah dilalap si jago merah, hingga kepulan asap hitam membubung tinggi.
Dari pantauan detikJateng, pukul 01.15 WIB, massa terus mencoba membesarkan api pada bangunan yang terbakar. Mereka membakar sampah di dekat gedung, hingga menembakan kembang api pada kaca lantai 2 yang terbakar.
"Revolusi, revolusi," teriak massa saat gedung itu terbakar, Sabtu (30/8).
(ams/aku)