Sebanyak 65 orang digelandang ke Mapolresta Solo. Mereka diamankan karena diduga melakukan perusakan terhadap fasilitas umum di Kota Solo.
Pengamanan sebanyak 65 orang ini sudah dipublikasi Polresta Solo di akun resmi instagramnya @polrestasurakarta. Nampak mereka yang diamankan dikumpulkan di depan pintu lobi Polresta Solo.
Dalam postingan itu, nampak Wakapolresta Solo AKBP Sigit memberikan pembinaan kepada para pemuda yang diamankan. Di dalam video juga ada Kapolresta Solo Kombes Catur Cahyono Wibowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mana yang bukan orang Solo? Warga Solo marah, sampaian bermain di sini. Mana yang dari Sragen itu, Gemolong itu? Ngopi di sini, bikin rusuh," kata Sigit dalam video tersebut, seperti yang dilihat detikJateng, Minggu (31/8/2025).
Dari pengakuan sejumlah pemuda yang diamankan, mereka datang dari berbagai daerah seperti Sragen, dan Sukoharjo.
Pengamanan 65 orang itu dibenarkan oleh Kabag Ops Polresta Solo, Kompol Engkos Sarkosi. Dijelaskan, para pemuda itu diamankan malam tadi.
"Tadi malam Polresta Solo melakukan pengamanan terhadap 65 orang yang diduga melakukan pengerusakan fasilitas umum yang berada di Kota Solo," Kata Engkos, dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Minggu (31/8/2025).
Engkos menjelaskan, sebanyak 65 orang itu dilakukan pemeriksaan, dan pendataan oleh Sat Reskrim.
"65 orang itu sebagian besar bukan warga Solo. Sekarang mereka tengah dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh Satreskrim Polresta Solo," ucapnya.
"Kami dari Polresta Solo mengajak dan mengimbau kepada seluruh warga Solo untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan kondusifitas Kota Solo agar selalu guyup rukun dan kondusif," sambungnya.
Dari pantauan detikJateng, kondisi Kota Solo sudah kondusif pada Sabtu (30/8), paskakericuhan yang terjadi di sejumlah titik pada hari Jumat (29/8).
Namun sekira pukul 01.00 WIB dini hari tadi, sejumlah massa kembali berkumpul di kantor DPRD Solo. Massa sempat membakar sesuatu di tengah jalan depan DPRD Solo.
(afn/afn)