Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar doa bersama untuk bangsa bertajuk 'Jaga Jateng-Jaga Indonesia' di Halaman Wisma Perdamaian, Jl Imam Bonjol No 209, Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, malam ini.
Doa bersama itu dihadiri Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin, Sekda Sumarno, jajaran Pemprov Jateng, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan BUMD, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH Ahmad Darodji, dan Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Acaraa itu juga dihadiri sejumlah tamu undangan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh lintas agama, serta puluhan anak yatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan diawali dengan khataman oleh anak yatim di aula Wisma Perdamaian. Disusul sambutan dari perwakilan pemuda lintas agama, doa lintas agama, dan ditutup deklarasi damai pemuda lintas agama.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas seiring dengan adanya aksi massa yang diwarnai kericuhan.
"Doa bersama ini dimaksudkan agar apa yang telah kita alami, khususnya di Jawa Tengah dan umumnya Indonesia, untuk memberikan suatu kedamaian. Kita menjaga Jawa Tengah sama dengan menjaga Indonesia," tutur Luthfi, Minggu (31/8/2025) malam.
"Dari Jawa Tengah kita pancarkan kedamaian-kedamaian sehingga terpancar kepada seluruh Indonesia, karena Jawa Tengah menjadi pusarnya Jawa dan pusarnya Indonesia," sambungnya.
Luthfi mengatakan doa ini menurutnya juga tepat dipanjatkan di Wisma Perdamaian.
"Karena kekuatan Jawa Tengah, modalnya adalah ada kerukunan, ada kebersamaan, ada gotong royong, yang ini menjadi nafas kita dalam rangka membangun wilayah kita," ucap dia.
Senada disampaikan Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Ahmad Darodji.
"Kita berharap kita tidak gampang terprovokasi. Insyaallah kita ini akan aman, damai, tentram," tuturnya.
Pihaknya juga mengingatkan agar terus saling mengisi, saling memberi nasihat karena kita membutuhkan orang lain.
(dil/dil)