Polresta Solo Lepaskan 65 Orang yang Diamankan Usai Aksi Massa

Polresta Solo Lepaskan 65 Orang yang Diamankan Usai Aksi Massa

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 31 Agu 2025 16:47 WIB
Sejumlah anak yang ikut aksi massa diminta sungkem ke orang tuanya di Mapolresta Solo, Minggu (31/8/2025).
Sejumlah anak yang ikut aksi massa diminta sungkem ke orang tuanya di Mapolresta Solo, Minggu (31/8/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Puluhan orang yang sempat diamankan di Polresta Solo terkait aksi massa berujung ricuh pada Minggu (31/8) dini hari telah dilepaskan hari ini. Mereka dijemput oleh orang tua masing-masing. Mereka juga diminta sungkem minta maaf ke orang tua.

Pantauan detikJateng, para bocah di bawah umur dan sebagian berusia dewasa itu sungkem ke perwakilan orang tua di lobi Mapolresta Solo. Isak tangis para orang tua terdengar saat anak-anaknya meminta maaf.

Salah satu orang tua, Sri Sumarni, warga Banyudono, Boyolali, mengaku tidak tahu kalau anaknya ikut aksi massa di Kota Solo. Ia menyebut bahwa anaknya pamit ngopi bersama teman-temannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pamitnya itu ngopi di pinggir jalan, dia dijemput sama temannya. Katanya nggak ikut demo, cuma nongkrong. Udah diperingatkan iya, biar enggak pergi, udah saya WhatsApp buat pulang," katanya di Mapolresta Solo, Minggu (31/8/2025).

Sri mengaku khawatir saat anaknya tidak kunjung pulang. Lalu ia mendapat kabar ternyata anaknya berada di Mapolresta Solo.

ADVERTISEMENT

"Langsung ke sini tapi belum bawa syarat-syarat, terus saya pulang lagi ambil syarat-syarat gitu. Sudah saya ingatkan untuk tidak ikut seperti itu lagi," bebernya.

Penjelasan Kapolresta Solo

Kapolresta Solo, Kombes Catur Cahyono menyebut ada 65 orang yang diamankan Polresta Solo pada Minggu (31/8) lalu. Catur menyebut mereka mengganggu ketertiban di depan Gedung DPRD Solo.

"Yang kita amankan semalam ini kita pulangkan semua. (Yang 65 orang?) Iya, mereka ikut di aksi di DPRD pada tanggal 29 Agustus," ucap Catur, Minggu (31/8/2025).

"Mereka yang terlibat tadi malam juga sempat mengganggu ketertiban di depan gedung dewan. Dari 65 itu ada yang masih SMP, SMA maupun putus sekolah," sambungnya.

Catur menyebut puluhan orang itu mayoritas bukan warga Kota Solo. Menurutnya, mereka dari Solo Raya.

"Mayoritas bukan warga Solo, kami harapkan untuk para orang tua yang pasti untuk lebih meningkatkan pengawasan dan bisa mendidik, mengarahkan putranya untuk menjadi generasi nanti ke depan yang lebih baik," tutupnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads