Nyentrik! Warga Pati Ini Pakai Kostum Ala Soekarno buat Demo ke KPK

Nyentrik! Warga Pati Ini Pakai Kostum Ala Soekarno buat Demo ke KPK

Dian Utoro Aji - detikJateng
Minggu, 31 Agu 2025 14:42 WIB
Suasana persiapan menjelang Masyarakat Pati Bersatu berangkat ke KPK dari posko depan kantor Bupati Pati, Minggu (31/8/2025).
Suasana persiapan menjelang Masyarakat Pati Bersatu berangkat ke KPK dari posko depan kantor Bupati Pati, Minggu (31/8/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Ada seorang warga Pati yang berdandan nyentrik saat akan ikut berangkat unjuk rasa ke Kantor KPK di Jakarta pada Senin (1/9) besok. Dia mengenakan kostum ala Bapak Proklamator Soekarno.

Dia adalah Supriyono (65) warga Kecamatan Trangkil. Dia datang ke posko Masyarakat Pati Bersatu mengenakan pakaian serba putih dan berpeci. Dia juga membawa spanduk tuntutan.

"Kostumnya seperti Pak Karno, kita mencontoh Pak Sukarno sebagai pahlawan proklamator," kata Supriyono kepada wartawan di lokasi, Minggu (31/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bersemangat ikut aksi ke KPK besok dengan tuntutan agar Bupati Pati Sudewo segera ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi jalur kereta api sewaktu Sudewo masih menjadi anggota DPR RI.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah kirim surat pada 25 Agustus 2025. Ini kita tindaklanjuti agar bisa secepatnya memproses Bupati Pati Sudewo ini benar-benar menjadi tersangka," ujar Supriyono.

"Karena sudah ada dua bukti, pertama bahwa Sudewo telah mengembalikan Rp 750 juta, kemudian KPK juga telah menyita Rp 3 miliar, kalau itu gaji sebetulnya ditransfer dari Menteri Keuangan bukan langsung. Jadi ada dua barang bukti. Maka kita mendorong kepada KPK menetapkan tersangka Bupati Pati Sudewo," lanjut dia.

Koordinator Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto mengatakan ada 10 bus yang akan berangkat ke gedung KPK di Jakarta pada Senin (1/9) besok. Mereka akan mendesak KPK agar segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka kasus korupsi.

"Tuntutan agar Bupati Pati Sudewo segera ditetapkan menjadi tersangka karena ini adalah kasus korupsi. Sehingga tidak ada hal buruk yang lainnya," jelas Teguh ditemui di lokasi siang ini.

"Total bus 10 unit. Total peserta ada 500 orang," ungkap dia.




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads