Demo Buruh di Semarang Hari Ini, Polisi Siagakan 977 Personel

Demo Buruh di Semarang Hari Ini, Polisi Siagakan 977 Personel

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 28 Agu 2025 13:47 WIB
Suasana halaman kantor Gubernur Jateng jelang aksi demo buruh, Kamis (28/8/2025) siang.
Suasana halaman kantor Gubernur Jateng jelang aksi demo buruh, Kamis (28/8/2025) siang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Massa buruh akan demo di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang. Kepolisian pun mengerahkan ratusan personel untuk melakukan pengamanan.

Koordinator Jaringan ABJAT/KSPI Jawa Tengah, Aulia Hakim mengatakan rencananya demo akan digelar mulai pukul 13.30 WIB hingga selesai. Hal itu juga menanggapi adanya isu aksi nasional hari ini.

"Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJQT) dan KSPI Jawa Tengah akan melakukan aksi unjuk rasa, jam 13.30 sampai selesai," kata Aulia lewat pesan singkat, Kamis (28/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tujuh tuntutan yang dibawa dalam unjuk rasa tersebut. Pertama yaitu hapus outsourcing dan tolak upah murah. Kedua, naikkan upah di Jawa Tengah tahun 2026 minimal 8,5 persen. Ketiga, stop PHK dan bentuk Satgas PHK.

"Empat, Reformasi Pajak Perburuhan: Naikkan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) Rp 7,5 juta per bulan, hapus pajak pesangon, hapus pajak THR, hapus pajak JHT, hapus diskriminasi pajak perempuan menikah. Lima, sahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law. Enam, sahkan RUU Perampasan Aset dan berantas korupsi. Tujuh, revisi RUU Pemilu, redesign Sistem Pemilu 2029," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Polrestabes Semarang dalam siaran persnya mengatakan melakukan pengamanan dengan mengerahkan 977 personel. Pengamanan berada di kantor Gubernur Jateng dan Balai Kota Semarang.

"Dua kelompok massa buruh yang turun ke jalan, yakni Federasi Serikat Pekerja Perjuangan (FSPP) dan Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJAT), diperkirakan menghadirkan sekitar 700 peserta aksi. Massa akan menyampaikan aspirasi melalui orasi, pembentangan spanduk, serta audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah," tulis Kasi Humas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setyo Budi dalam keterangannya.

"Mengantisipasi potensi kerawanan, sebanyak 977 personel gabungan dikerahkan," sambungnya.

Dia menjelaskan, para personel tersebut terdiri dari 642 personel Polrestabes Semarang, 220 personel Satbrimob Polda Jateng, 115 personel Ditsamapta Polda Jateng, serta didukung sejumlah unit taktis seperti kendaraan water cannon (AWC), Raisa, RCU, SEC Barrier, hingga mobil pemadam kebakaran.

"Personel ditempatkan di beberapa titik strategis, antara lain di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, DPRD Jawa Tengah, Balai Kota Semarang, serta di sejumlah titik kumpul peserta aksi. Pengamanan dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis, melalui peran tim negosiator dan binluh (pembinaan dan penyuluhan), serta pengawalan lalu lintas untuk menghindari kemacetan," ujarnya.

Agung menegaskan, pola pengamanan mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Tim negosiator akan memfasilitasi komunikasi antara peserta aksi dengan pemerintah, sementara unit pengendali massa disiagakan apabila terjadi eskalasi.

"Kami menyiapkan langkah-langkah bertingkat, mulai dari cara bertindak pasif, aktif, hingga antisipasi jika terjadi tindakan anarkis. Prinsipnya, kepolisian hadir untuk mengawal dan mengamankan jalannya penyampaian aspirasi masyarakat agar berlangsung tertib, aman, dan kondusif," ujarnya.

Pantauan detikJateng pukul 13.16 WIB, belum terlihat massa aksi di lokasi. Namun sejumlah personel polisi sudah berada di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah. Berbagai kendaraan salah satunya water canon juga sudah ada di lokasi.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads