Tim SAR Gabungan Bantu Pemakaman Warga Karanganyar Berbobot 240 Kg

Tim SAR Gabungan Bantu Pemakaman Warga Karanganyar Berbobot 240 Kg

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 27 Agu 2025 14:43 WIB
BPBD Karanganyar saat membantu proses pemakaman pria berbobot 240 kg yang meninggal, Rabu (27/8/2025).
BPBD Karanganyar saat membantu proses pemakaman pria berbobot 240 kg yang meninggal, Rabu (27/8/2025). Foto: dok. BPBD Karanganyar
Karanganyar -

Tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur BPBD, Damkar, Satpol PP Kabupaten Karanganyar, membantu proses pemakaman salah seorang warga bernama Ari Safitri Ramadhani (26), warga Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Petugas bahkan menggunakan alat bantu lantaran bobot Ari mencapai 2 kuintal.

Proses pemakaman almarhum harus dibantu dengan sejumlah alat penunjang yang melibatkan banyak orang, agar berjalan lancar. Sebab, jenazah memiliki berat badan sekira 240 kilogram.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, mengatakan semula korban sakit dan sempat menjalani perawatan di RSUD Karanganyar. Namun korban meninggal dunia pada Selasa (26/8) sekira pukul 21.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya BPBD ikut membantu pasien obesitas di RSUD, lalu tadi malam meninggal dunia. Kami tadi malam dihubungi untuk membantu pasien tersebut yang meninggal," kata Hendro saat dihubungi awak media, Rabu (27/8/2025).

ADVERTISEMENT

Jenazah almarhum dikebumikan siang tadi sekira pukul 10.00 WIB di Astanalaya Gondanglaya Sambilegi, Gaum. Hendro menerangkan, tim dibagi dua yakni di rumah duka dan di pemakaman.

BPBD Karanganyar saat membantu proses pemakaman pria berbobot 240 kg yang meninggal, Rabu (27/8/2025).BPBD Karanganyar saat membantu proses pemakaman pria berbobot 240 kg yang meninggal, Rabu (27/8/2025). Foto: dok. BPBD Karanganyar

Tim dari rumah duka bertugas membawa jenazah masuk ke ambulans. Disebutkan, hanya ambulans dari BPBD yang bisa membawa jenazah korban. Sementara tim di pemakaman menyiapkan alat vertikal tripod, dan tali temali.

"Jarak rumah duka ke permakaman 2 kilonan. Kami dibantu masyarakat sekitar. (Beratnya?) Kurang lebih 240 kilogram," jelasnya.

Jenazah kemudian diangkat dari rumah duka ke ambulans. Hendro mengatakan, proses pengangkatan itu menggunakan alas dari bambu, yang diberikan lambaran, kemudian ada tali pengamanan.

Setelah jenazah masuk ke ambulans, lalu dibawa ke makam. Jenazah kemudian diturunkan ke liang lahat dengan alat bantu yang sudah disiapkan oleh Tim SAR gabungan.

"Selama proses pemakaman tidak ada kendala. Tapi karena obesitas itu, perlu kehati-hatian, jangan sampai tali putus. Informasi dari warga meninggalnya terkait komplikasi, tapi untuk informasi pastinya harus ditanyakan ke RSUD," pungkasnya.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads