Proyek betonisasi Jalan Brigjen Sudiarto atau Jalan Majapahit, Kota Semarang, yang sudah berjalan sejak Juli lalu ditarget rampung akhir tahun ini. Para warga yang setiap hari melintas pun harus bersabar menghadapi kemacetan.
Pantauan detikJateng di Jalan Majapahit, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, tampak proyek perbaikan jalan yang dilakukan sempat membuat arus lalu lintas di jalur sisi utara terhambat.
Salah satu pengendara yang kerap melintas di Jalan Majapahit, Ima (28) mengatakan, proyek perbaikan jalan yang menghubungkan Pedurungan Semarang dan Mranggen, Demak itu sudah berlangsung kurang lebih satu bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pulang ke Mranggen, Demak, lewat sini. Dari bulan lalu sudah ada perbaikan. Tadi pagi juga macet gara-gara perbaikan jalan yang betonisasi, terus dibuat contraflow," kata Ima kepada detikJateng, Selasa (26/7/2025).
Ia menyebut, akibat perbaikan jalan itu, perjalanannya pun mengalami keterlambatan sekitar 15 menit. Ima berharap, perbaikan jalan itu bisa segera selesai.
"Semoga cepat perbaikannya. Soalnya lewat pinggir-pinggir kelihatannya agak membahayakan. Jalannya banyak batu kericak, khawatir motornya terpeleset," harap Ima.
Pengendara lainnya, Adit (33), mengaku awalnya kaget ketika akses menuju Jalan Fatmawati dari arah Jalan Soekarno Hatta tak bisa lagi langsung lewat lampu lalu lintas di depan Polsek Pedurungan.
"Dua minggu pertama masih oke, muternya nggak terlalu jauh. Tapi selanjutnya kalau lewat Gemah ya risikonya padat (arus lalunlintasnya), karena banyak yang lewat situ juga," kata Adit.
Menurutnya, sebelum proyek berlangsung, kondisi jalan di sekitar Majapahit memang kerap dikeluhkan. Meski tak ada lubang besar, banyak lubang kecil dan jalan bergelombang yang dinilai membahayakan pengendara.
"Sering ada kecelakaan bahkan sampai ada yang meninggal. Jadi ya memang butuh perbaikan," ucapnya.
Kemudian, lanjut Adit, pada 19 Agustus lalu sempat terjadi kecelakaan di sekitar lokasi proyek. Meski tak terkait langsung dengan pekerjaan jalan, kondisi lalu lintas di kawasan itu disebut rawan.
"Korban jatuhnya di sisi kiri, proyeknya di kanan. Jadi ya nggak tahu bisa disebut karena perbaikan jalan atau nggak," jelasnya.
Adit mengakui selama proyek berjalan, ia harus menambah waktu tempuh saat mengantar anak ke sekolah. Kemacetan parah kini kerap terjadi di sekitar pertigaan Manunggal Jati.
Mulai dari Superindo hingga ujung proyek betonisasi, arus lalu lintas terhambat sekitar 1 kilometer. Terlebih saat jam pulang kerja.
"Kalau biasanya 10 menit, sekarang bisa 20 menit kalau kena macet. Kalau lewat alternatif lancar bisa 15 menit, tapi kalau padat ya pasrah," terangnya.
"Terganggu dengan kemacetan yang terjadi sih, tapi mau gimana lagi. Kendaraan di sini banyak banget, jalannya juga perlu diperbaiki. Semoga kelar tepat waktu aja," lanjutnya
Ditarget Rampung Akhir Tahun
Terpisah, Kabid Pelaksana Jalan Wilayah Timur Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK), Agus Apriyanto mengatakan, proyek betonisasi Jalan Brigjen Sudiarto atau Jalan Majapahit Semarang ditarget selesai akhir tahun 2025.
Saat ini, 500 meter betonisasi jalan di sisi tengah dan 700 meter di sisi ujung sudah selesai dikerjakan. Dalam waktu dekat, jalur lain akan dibuka untuk proses pengecoran lanjutan.
"Otomatis nanti agak macet lagi, tapi mudah-mudahan sebelum 31 Desember sudah selesai. Kalau lihat iramanya, awal Desember bisa rampung," jelas Agus.
"Nilai pagunya Rp 43,9 miliar. Nilai kontraknya Rp 41,904 miliar. Terkontrak pada tanggal 4 Juli 2025, ini butuh kurang lebih 5 bulan. Itu sangat pendek sekali dengan panjang segitu," lanjutnya.
Agus menjelaskan, progres pekerjaan saat ini sudah mencapai 18,63 persen, lebih tinggi dari rencana semula 12,97 persen. Setiap harinya, ditargetkan minimal 150 meter cor beton.
(afn/aku)