Dinas Pendidikan Kota Semarang memantau perkembangan psikologis siswi SD yang menjadi korban percobaan penculikan di daerah Gunungpati Semarang. Disdik menyebut kondisi psikologis siswi tersebut membaik.
Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, mengatakan dirinya ikut mendampingi korban ke Polrestabes Semarang, pekan lalu. Korban diantar keluarga dan didampingi juga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
"Karena sensitif, saat itu yang masuk ada keluarga dan konselor atau psikolog dari DP3A," kata Aji usai membuka Olimpiade CBP Rupiah di kantor BI Jateng, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pendampingan dan pantauan Dinas Pendidikan Kota Semarang, kondisi psikologis korban sudah membaik. Bahkan sudah sempat mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu.
"Anaknya terlihat sudah tidak trauma, tapi akan dipastikan lagi DP3A. Anaknya sudah sekolah lagi, kemarin juga ikut FTBI, dia menulis cerkak (cerpen bahasa Jawa), juara dua," ujarnya.
Ke depan Dinas Pendidikan Kota Semarang akan melakukan rapat dengan sejumlah sekolah untuk peningkatan keamanan anak. Para orang tua yang biasa menjemput diharap juga berkoordinasi dengan guru jika berhalangan menjemput anaknya.
"Kami akan mengadakan pertemuan untuk imbau sekolah berhari-hati dan perhatikan keamanan murid. Kalau misal antar jemput penjaga pastikan apakah oleh keluarga dan orang yang dikenal. Jika keluarga tidak bisa jemput, orang tua pesan kepada guru," jelas Aji.
"Sosialisasi kepada anak-anak juga akan lebih digiatkan lagi," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SD menjadi korban percobaan penculikan pada 15 Agustus 2025 lalu di Gunungpati saat pulang sekolah. Korban nyaris dimasukkan mobil pelaku yang tiba-tiba berhenti. Korban berupaya meronta dan akhirnya lolos.
Peristiwa itu diceritakan ke orang tua dan dilanjut ke polisi. Satreskrim Polrestabes Semarang kemudian menangkap pelaku bernama Septian Candra (28). Motif pelaku yaitu hendak melakukan perbuatan cabul.
"Sudah ketangkap tadi malam, di Gunungpati. Pelaku satu orang," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena saat dihubungi, Jumat (22/8).
(aku/apl)