Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polisi saat ini masih menyelidiki misteri kematian ASN wanita yang ditemukan mengapung di Pantai Tasikagung, Rembang. Meski penyebab kematian masih belum terungkap, namun diduga korban mengalami gejala depresi usai melahirkan atau yang biasa disebut baby blues syndrome.
Korban yang diketahui berinisial J itu merupakan PPPK di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Rembang ditemukan tidak bernyawa pada Senin (11/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Kapolres Rembang AKBP Dhanang Bagus Anggoro. Ia menyebut pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya bekas penganiayaan.
"Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara, yang bersangkutan mungkin mengalami tekanan psikis. Info yang kami terima, dia baru melahirkan dan kemungkinan belum siap dengan kondisinya," ujar Dhanang, Senin (25/8/2025).
Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Rembang, Ipti Widodo Eko Prasetiyo, menyampaikan proses penyelidikan masih menunggu hasil lengkap autopsi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Tengah.
"Sampai saat ini belum ditemukan adanya tindak pidana. Hasil (autopsi) Biddokkes nunggu labnya. Ini sudah saya tanyakan dokes, masih nunggu labnya. Belum bisa memastikan keluar kapan," kata Widodo saat dimintai konfirmasi detikJateng, Senin (25/8/2025).
Adapun terkait dengan jumlah saksi yang sudah diperiksa, Widodo menyampaikan ada 14 orang.
"Ada 14 saksi yang dimintai keterangan. BB (Barang Bukti) pakaian korban, BB masih sama yang dulu. Termasuk sepatu dan kacamata," terang Widodo.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat ASN wanita yang masih mengenakan seragam keki ditemukan mengapung di Pantai Tasikagung, Rembang, Senin (11/8). Polisi sudah melakukan autopsi terhadap mayat wanita berinisial J.
Untuk hasil resmi autopsi diperkirakan baru keluar 14 hari kemudian. Dalam autopsi tersebut pihak Polres Rembang dibantu tim dari Biddokkes Polda Jateng. Proses autopsi berlangsung lebih kurang dua jam.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan, untuk hasilnya sementara sudah kami sampaikan ke Pak Kasat. Nanti info lanjutan sama Pak Kasat. Estimasi waktu pemeriksaan tadi sekitar dua jam. Tadi kami satu tim," terang dr. Dian Novitasari Sp. F dari Biddokkes Polda Jateng saat diwawancarai detikJateng, Senin (11/8).
Diketahui, beberapa jam sebelum ditemukan tewas, korban masih sempat datang ke kantor. Beberapa saat kemudian dia pamit kepada temannya hendak keluar. Bebebara saat kemudian seorang warga menemukan jasadnya mengapung di pantai.
(apl/ahr)