Petugas gabungan akan kembali mencoba melakukan pemadaman api di sumur minyak yang terbakar di Gedono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Sebanyak 13 mobil tangki air dan 2 tandon air dikerahkan di lokasi.
Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi, sejumlah tim gabungan mempersiapkan peralatan pemadaman. Belasan truk pemadam dan truk tangki suplai air dari kabupaten tetangga juga bersiaga. Di lokasi juga telah ada dua bak penampungan yang penuh dengan air.
Tampak empat unit ekskavator terus mengebut menyiapkan tanggul dari tanah yang mengelilingi area kebakaran. Hingga hari keenam ini, api belum padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya pemadaman akan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, Pertamina dan lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Blora Mulyowati saat ditemui di lokasi mengatakan pemadaman dilakukan hari ini. Seluruh peralatan dan tenaga telah dipersiapkan.
"Hari ini kita persiapan untuk pemadaman, ini dari teman-teman teknisi dari Pertamina, semua peralatan juga sudah naik ke titik lokasi," ucapnya di lokasi, Jumat (22/8/2025).
"Ini ada 13 mobil tangki air dengan masing-masing berkapasitas 5.000 liter. Kita juga minta bantuan dari BBBD Muria Raya, seperti Rembang, Pati, Kudus, Grobogan," ucapnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen juga tampak memantau lokasi kebakaran sumur minyak. Dia pemadaman baru dilakukan hari ini karena menunggu tanggul pengaman selesai dibangun.
"Untuk pengamanannya, supaya api ini tidak ke mana mana dibikin oleh Pertamina dan hari ini sudah jadi. Sehingga nanti ketika api sudah padam nanti akan ditutup tapi tidak permanen," jelas pria yang kerap disapa Gus Yasin ini.
"Kemarin sudah kita coba untuk memadamkan tetapi ternyata air dengan minyak masih melebar ke mana-mana sehingga api belum bisa dipadamkan," jelasnya.
Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada meski nantinya api berhasil dipadamkan. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran. Gus Yasin khawatir kandungan minyak yang keluar dari mulut sumur merambat ke mana-mana.
"Sehingga nanti ketika ada apa-apa itu bisa dibuka lagi. Dan kandungan gas ini yang harus nanti ada kajian. Kami saat ini belum bisa mengatakan ini bahaya, ini tidak bahaya. Karena ada tindak lanjutan. Karena kalau kita melihat kan rumah rumah itu ada di sekeliling. Apakah nanti perlu dievakuasi, atau direlokasi dengan adanya kejadian ini," jelasnya.
(afn/rih)