Seorang streamer asal Prancis ditemukan tewas saat tengah siaran langsung (live streaming) di platform Kick. Kematiannya jadi sorotan karena streamer itu diduga sering disiksa dan dipermalukan di depan kamera sebelum meninggal.
Raphael Graven, dikenal juga sebagai Jeanpormanove, ditemukan meninggal di tempat tinggalnya di Contes, Prancis, di tengah maraton live streaming selama 10 hari. Kabar kematiannya dibenarkan streamer Prancis lainnya, Owen Cenazandotti.
"Saya meminta kalian semua untuk menghormati kenangannya dan tidak membagikan video napas terakhirnya saat tidur," tulis Cenazandotti dalam postingannya di Instagram, seperti dikutip dari New York Post, Rabu (20/8/2025), dilansir detikInet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara saya, sahabat karib saya, rekan saya, enam tahun selalu bersama, tanpa pernah berpisah, saya mencintaimu saudaraku, dan kami akan sangat merindukanmu," sambungnya.
Menteri Prancis Ungkap Kasus Graven Mengerikan
Menteri Kecerdasan Buatan dan Teknologi Digital Prancis, Clara Chappa, menyebut kematian dan kekerasan yang dialami Graven semasa hidupnya sebagai sesuatu yang mengerikan. Chappa menerangkan Graven diketahui telah dipermalukan dan jarang tidur selama berbulan-bulan.
Potongan video dari livestream sebelumnya yang kembali beredar setelah kematian Graven menunjukkan sejumlah pria yang memukul, mencekik, dan menembaki pria berusia berusia 46 tahun itu dengan senjata paintball.
Napas terakhir Graven rupanya terekam dalam siaran langsung maraton berdurasi 10 hari yang kini telah dihapus. Livestream maraton seperti ini merupakan hal yang biasa dilakukan Graven dan rekan-rekannya yang terkenal dengan konten game dan tantangan ekstrem.
Dalam siaran langsung terakhirnya, Graven terlihat berbaring tengkurap di atas kasur dan hampir seluruh badannya tertutup selimut. Saat rekan lainnya mulai bangun, mereka menyadari Graven tidur dalam posisi aneh dan mereka mencoba membangunkannya, sebelum tiba-tiba menghentikan livestream.
Juru bicara Kick, platform livestream mirip Twitch, mengatakan pihaknya sedang meninjau keadaan seputar kematian Graven. Juru bicara itu menambahkan Kick sudah memiliki pedoman komunitas yang dirancang untuk melindungi kreator dan Kick berkomitmen untuk menegakkan standar ini di platform-nya.
"Kami sangat berduka atas kepergian Jeanpormanove dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga, teman, dan komunitasnya," kata juru bicara Kick.
Kematian Graven saat ini sedang diselidiki oleh kantor kejaksaan Kota Nice untuk mengetahui penyebab kematian dan melakukan autopsi, namun saat ini mereka tidak menemukan hal yang mencurigakan. Situasi ini juga dilaporkan oleh Chappaz ke Arcom dan Pharos, dua regulator media dan konten online Prancis.
(apu/afn)