Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berencana berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi unjuk rasa di gedung KPK RI. Mereka menuntut KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) segera menetapkan Bupati Pati, Sudewo, menjadi tersangka atas kasus korupsi jalur kereta api.
Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono, menjelaskan posko donasi ini dibuka sejak hari Selasa (19/8) sore. Posko donasi ini didirikan untuk akomodasi masyarakat menggelar unjuk rasa di Jakarta pada 2 dan 3 September 2025 mendatang.
"Posko ini penggalangan donasi Rp 5 ribu dari masyarakat Kabupaten Pati untuk akomodasi kita yang mana aliansi Masyarakat Pati Bersatu akan melakukan demo di gedung KPK RI di Jakarta," kata Supriyono alias Bothok kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana tanggal 2 dan 3 September 2025," dia melanjutkan.
Supriyono mendesak kepada KPK agar segera menetapkan Bupati Pati Sudewo menjadi tersangka kasus korupsi Direktorat Jendera Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Kasus korupsi itu terkait jabatan Sudewo saat masih menjadi Anggota DPR RI.
"Tuntutannya mendesak KPK menetapkan Bupati Pati Sudewo menjadi tersangka, karena menurut data kami, Bapak Bupati Pati Sudewo sudah layak ditetapkan tersangka dalam kasus suap proyek DJKA," jelasnya.
Rencananya akan ada ratusan masyarakat yang akan berangkat ke gedung merah putih. Namun untuk jumlah pastinya masih dalam proses pendataan.
"Rencana massa masih dalam pendataan, kalau dari aliansi sekitar 500 orang, belum masyarakat Pati. Kita bawa bus sama truk. Truk yang terdata sudah 20 lebih sih, kalau bus baru 2," ungkapnya.
Salah satu warga, Kartini, mengaku prihatin dengan kondisi Pati saat ini. Dia merasa kesal karena kebijakan Bupati Sudewo yang dinilai arogan.
"Saya setiap pagi olahraga di Alun-alun Pati, kan kemarin aku lihat di sebelah gedung DPRD Pati, terus pindah ke sini. Aku penasaran gitu, terus ketemu Pak Botok (Supriyono) menggalang donasi," kata Kartini warga Inggris yang sedang pulang ke Pati.
"Karena rakyat Pati luar biasa, meskipun sedikit tapi saya ikhlas. Saya mendukung gerakan ini, karena sedih ya, karena sifat arogan bupati, harapannya lengser," ujarnya.
(ams/apu)