Ribuan Pelayat Iringi Pemakaman KH Thoifur Mawardi Purworejo

Ribuan Pelayat Iringi Pemakaman KH Thoifur Mawardi Purworejo

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 20 Agu 2025 14:21 WIB
Pemakaman KH Thoifur Mawardi di Makam Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Rabu (20/8/2025) siang.
Pemakaman KH Thoifur Mawardi di Makam Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Rabu (20/8/2025) siang. Foto: Rinto Hexantoro/detikJateng
Purworejo -

Jenazah ulama kharismatik asal Purworejo, Jawa Tengah, KH Thoifur Mawardi dimakamkan. Isak tangis keluarga dan ribuan pelayat yang hadir mengiringi Kiai Thoifur ke tempat peristirahatan terakhir.

Kiai yang memiliki nama lengkap KH Muhammad Thoifur Mawardi tersebut lahir di Purworejo pada tanggal 8 Agustus 1955. Putra dari KH.R. Mawardi ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo.

Abah Thoifur, panggilan akrabnya, dikabarkan meninggal pada Selasa (19/8) sore. Jenazah beliau kemudian dimakamkan di Pemakaman Pondok Pesantren Daarut Tauhid pada Rabu (20/8/2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah pemakaman lancar berjalan dengan khidmat," kata Ketua PC GP Ansor Kabupaten Purworejo Tashilul Manasik saat ditemui detikjateng usai pemakaman.

Warga Purworejo kini telah kehilangan sosok ulama besar yang telah melahirkan ribuan santri. Di mata para santri, Kiai Thoifur dikenal sebagai sosok suri tauladan yang sangat luar biasa dan menjadi panutan.

ADVERTISEMENT

"Tentunya ini menjadi duka bagi seluruh masyarakat Purworejo bahkan seluruh jamaah, alumni santri-santri di seluruh nusantara bahkan dunia. Sosok Abah Kiai Thoifur Mawardi adalah sosok yang luar biasa, pengayom, sosok yang pantas jadi suri tauladan bagi kita semua. Kesabarannya, kedisiplinannya dalam mendidik santri-santrinya," imbuhnya.

Sebagai seorang ulama yang kharismatik, beliau telah melanglang buana ke berbagai daerah untuk menuntut ilmu seperti di Ponpes Sugihan Kajoran, Magelang, Ponpes Lasem, Ponpes Rembang. Bahkan, hingga Mekah di tempat Al-Qutb Al-Irsyad wad Da'wah As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki Al-Hasani.

"Tentunya kami merasa sangat kehilangan, karena beliau sosok yang luar biasa dan salah satu murid dari As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki. Berpuluh-puluh tahun beliau menimba ilmu di Mekah Almukaromah yang tentunya menjadi semangat untuk kita semua untuk menimba ilmu kepada beliau," lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Katib Syuriah PC NU Purworejo, Muhammad Ayub yang mewakili pihak keluarga Kiai Thoifur mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pelayat yang hadir. Bagi para warga dan siapa pun yang hendak mengikuti doa bersama dan tahlil, maka diperkenankan hadir di ponpes setelah waktu isya selama 7 malam.

"Matur saking keluarga estu ngaturaken agunging panuwun ingkang sak ageng-angengipun atas rawuh panjenengan sedaya (dari keluarga sungguh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran kalian semua). Ngaturaken pengumuman kagem khususipun santri lan warga lan ugi para alumni, setiap ndalu ngantos dumugi 7 hari wonten ing papan niki bade pun wontenaken tahlil atawis ba'da isya (pengumuman bagi khususnya santri dan warga, serta para alumni, setiap malam sampai dengan 7 hari di tempat ini akan diadakan tahlil setelah isya)," ucapnya.

Diwartakan sebelumnya, Abah Thoifur, dikabarkan meninggal pada Selasa (19/8/2025) sore. Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Ketua PC NU Purworejo, Abdul Aziz.

"Informasi valid wafat jam 16.22 WIB di RSUD Tjitrowardojo. Nanti saya ke sana (rumah duka) mungkin setelah isya'," kata Abdul Aziz saat dihubungi detikjateng, Selasa (19/8/2025) malam.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads