Ribuan Pelayat Silih Berganti Salati Jenazah Kiai Thoifur Mawardi

Ribuan Pelayat Silih Berganti Salati Jenazah Kiai Thoifur Mawardi

Rinto Heksantoro - detikJateng
Selasa, 19 Agu 2025 23:13 WIB
Suasana rumah duka KH Thoifur Mawardi di Ponpes Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Selasa (19/8/2025) malam.
Suasana rumah duka KH Thoifur Mawardi di Ponpes Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Selasa (19/8/2025) malam. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng.
Purworejo -

Ribuan pelayat silih berganti menyalati jenazah ulama kharismatik asal Purworejo, Jawa Tengah, Thoifur Mawardi. Rencananya, jenazah Kiai Thoifur akan dimakamkan pada Rabu (20/8) besok siang di permakaman pondok pesantren.

Warga Purworejo baru saja kehilangan sosok ulama besar yang telah melahirkan ribuan santri. Abah Thoifur, panggilan akrabnya, meninggal pada Selasa (19/8) sore tadi. Rencananya, jenazah beliau akan dimakamkan di Permakaman Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo pada Rabu (20/8) besok.

"Besok dimakamkan jam 11.00 WIB siang," kata Wakil Katib Syuriah PC NU Puru, Muhammad Ayub saat ditemui detikjateng di rumah duka, Selasa (19/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana rumah duka KH Thoifur Mawardi di Ponpes Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Selasa (19/8/2025) malam.Suasana rumah duka KH Thoifur Mawardi di Ponpes Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Selasa (19/8/2025) malam. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Pantauan detikjateng di rumah duka, terlihat ribuan pelayat datang silih berganti tiada henti. Mereka kemudian menyalati jenazah Kiai Thoifur yang disemayamkan di musala ponpes secara bergantian. Musala pun tak muat menampung jemaah hingga membeludak ke halaman. Hingga kini, salat jenazah masih terus dilaksanakan tiada henti.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, salah satu kerabat almarhum, Muhammad (25), mengaku sangat kehilangan sosok panutan. Ia pun berharap bisa menjadi anak yang saleh seperti yang diharapkan oleh Kiai Thoifur terhadap seluruh keluarganya.

"Sebagai seorang mukmin muslim ya kami merasa kehilangan. Keinginan abah pingin punya anak yang saleh salehah, ahli ilmu ahli hadis ahli semuanya," ucapnya.

Diketahui, kiai yang memiliki nama lengkap KH Muhammad Thoifur Mawardi tersebut lahir di Purworejo pada tanggal 8 Agustus 1955. Putra dari KH.R. Mawardi ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo.

Diwartakan sebelumnya, Abah Thoifur, meninggal pada Selasa (19/8) sore. Kabar wafatnya kiai besar asal Purworejo ini langsung viral di media sosial dan grup WhatsApp. Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Wakil Ketua PC NU Purworejo, Abdul Aziz.

"Informasi valid wafat jam 16.22 WIB di RSUD Tjitrowardojo. Nanti saya ke sana (rumah duka) mungkin setelah isya'," kata Abdul Aziz saat dihubungi detikjateng, Selasa (19/8) malam.

Suasana rumah duka KH Thoifur Mawardi di Ponpes Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Selasa (19/8/2025) malam.Suasana rumah duka KH Thoifur Mawardi di Ponpes Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo, Selasa (19/8/2025) malam. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads