Diguyur Gerimis, Kobaran Api Sumur Minyak Terbakar Blora Malah Membesar

Diguyur Gerimis, Kobaran Api Sumur Minyak Terbakar Blora Malah Membesar

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Selasa, 19 Agu 2025 15:03 WIB
Penampakan api di sumur minyak yang terbakar semakin membara, Blora, Selasa (19/8/2025).
Penampakan api di sumur minyak yang terbakar semakin membara, Blora, Selasa (19/8/2025). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Blora -

Pemadaman api di sumur minyak rakyat Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora terus dilanjutkan di hari ketiga. Kegiatan pemadaman api beberapa kali diwarnai hujan gerimis.

Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi, terlihat 4 ekskavator sedang membuat tanggul dari tanah guna mempersempit area sisi-sisi sumur. Aktivitas membuat tanggul sempat terhenti karena cuaca hujan.

Saat hujan gerimis disertai angin membuat kobaran api semakin besar. Hal ini juga membuat kepulan asap hitam di langit Gendono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insyaallah hari ini kita melakukan kegiatan upaya untuk pemadaman di lokasi kebakaran," jelas Kapolsek Blora AKBP Wawan Andi Susanto saat ditemui di lokasi pengungsian di balai desa, Selasa (19/8/2025).

Pemadaman api dilakukan oleh tim gabungan, di antaranya dari BPBD, Pertamina Cepu, Damkar Blora dan dibantu juga Damkar Bojonegoro. Wawan mengaku volume api di hari ketiga ini mengalami penurunan ketimbang hari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau volume api saat ini mengalami penurunan dibanding dari hari Minggu, hari Senin. Alhamdulillah hari ini api mengalami penurunan," jelasnya.

Lebih lanjut, sebanyak 800 warga dari 300 keluarga mengungsi. Mereka meninggalkan rumah tinggal. Ada yang mengungsi di balai desa, tetangga dan ada juga yang mengungsi di rumah kerabatnya. Rumah yang ditinggalkan, kata Wawan, dipastikan dilakukan penjagaan rutin 1 kali 24 jam.

"Rumah-rumah masyarakat yang ditinggalkan selama berada di pengungsian kami pastikan akan kami jaga satu kali 24 jam, beserta dengan teman-teman dari Koramil dan dari instansi yang terkait," jelasnya.

Di lokasi pengungsian, polisi juga menggelar cek kesehatan dan memberi trauma healing dengan tujuan memulihkan kondisi psikologis para korban, terutama anak-anak, yang mungkin mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

"Yang kedua, kami memberikan kegiatan konseling trauma healing kepada anak-anak di sekitaran lokasi kejadian kebakaran yang semoga bisa membawa keceriaan kembali bagi anak-anak di sekitar lokasi kejadian," ucapnya.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Blora. Pelaksanaannya juga didukung oleh tim dari Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polres Blora, Polwan, serta anggota Bhayangkari Cabang Blora.

Mereka memberikan berbagai aktivitas yang dapat menghibur dan mengembalikan semangat para pengungsi, seperti permainan, sesi konseling, dan kegiatan seni.

"Kami memahami bahwa dampak dari bencana tidak hanya sebatas kerugian material, tetapi juga memengaruhi kondisi mental para korban. Oleh karena itu, kami berinisiatif menggelar kegiatan trauma healing ini," tutur AKBP Wawan.

Kemudian yang ketiga ialah, pemberian bingkisan kepada para pengungsi. Dia berharap bingkisan hang diberikan bisa meringankan beban para pengungsi.

"Yang ketiga, kami juga memberikan bingkisan kepada para pengungsi semoga bisa menjadi manfaat untuk menambahkan nutrisi dan vitamin kepada para pengungsi," bebernya.

Seperti diberitakan, ledakan dan kebakaran hebat terjadi pada sebuah sumur minyak ilegal di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora. Kejadian ini menewaskan tiga orang. Mengalami luka bakar dua orang sedang dirawat di rumah sakit di Yogyakarta. Serta 800 warga mengungsi.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads