Puluhan eks Karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menggelar upacara di depan pabrik Sritex, Jalan KH Samanhudi, Sukoharjo. Mereka menggelar upacara dengan cara sederhana di depan gerbang pintu Sritex.
Dari pantauan detikJateng sekitar pukul 07.40 WIB, petugas maupun peserta upacara mengenakan kemeja berwarna putih dengan setelan celana warna hitam. Di tengah upacara, eks karyawan juga membacakan curhatan mereka usai terkena PHK.
Perwakilan buruh dari DPD KSPSI Jateng yang menjadi kuasa dari eks karyawan PT Sritex, Mahasin Rohman, mengatakan upacara yang digelar di depan pabrik Sritex itu sama seperti tahun-tahun lalu. Hanya saja yang membedakan, tahun ini digelar digelar dalam kondisi Sritex yang sudah bangkrut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebetulnya kalau upacara ini kan di Sritex ini kan sebenarnya hal biasa dalam arti setiap tahun mereka melakukan. Cuman sekarang kan karena kondisinya sudah tidak bekerja lagi sehingga dilaksanakan ya di Sritek tapi di luar seperti ini," katanya ditemui usai upacara HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025).
Mahasin menyebut, upacara ini juga sebagai aksi keprihatinan eks buruh dalam menuntut hak-hak mereka pasca-Sritex dinyatakan pailit Februari lalu. Apalagi, kata dia, apa yang disampaikan dalam upacara merupakan jeritan hati dari mantan pekerja Sritex.
![]() |
"Iya jelas (aksi menuntut hak-hak selama kerja di Sritex?). Jadi ini kan jeritan dari eks karyawan ya. Yang mana sampai hari ini ternyata hak-hak dari eks karyawan itu ini kan belum terpenuhi sama sekali," ucapnya.
Meski 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan, Mahasin menyebut bahwa ribuan pekerja belum merdeka. Pasalnya, masih banyak dari mereka yang belum memiliki pekerjaan hingga pesangon usai Sritex bangkrut.
"Jadi kesempatan pas hari ulang tahun 17 ini, 17 Agustus ini sebetulnya kan kemerdekaan ya. Tapi untuk teman-teman eks karyawan ini ya belum merdeka wong belum dapat ini. Belum dapat pesangon, belum dapat haknya. Jadi belum, belum, belum ini ya belum mendapatkan haknya," bebernya.
Untuk itu, ia berharap semangat 17 Agustus bisa membuat tim kurator Sritex segera menyelesaikan pesangon dan hak-hal mereka. Ia menilai, sampai saat ini belum ada kabar dari Kurator untuk pemberian pesangon hingga THR.
"Biar dengan 17 Agustus ini semangat kemerdekaan ini kurator menjadi semangat untuk segera menyelesaikan. Biar segera diselesaikan dan nanti segera diberikan hak-haknya. Karena kelihatannya sampai hari ini kan kan kita masih adem ayem ya enggak enggak ada gerakan-gerakan sama sekali dari kurator," pungkasnya.
(apu/apu)