Dwi Utomo alias Uut (40), langsung dicari polisi dan warga karena tiba-tiba menghilang saat ibunya, Sami Rahayu (57), warga Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah. Ia ditemukan sembunyi di semak-semak.
Sami ditemukan tewas pada Kamis (14/8) sekira pukul 18.00 WIB. Korban diketahui tinggal bersama suaminya bernama Tarsiman, dan anaknya bernama Dwi Utomo. Namun anak korban tiba-tiba menghilang.
Kepala Desa (Kades) Karanglor, Sumardi, menuturkan Uut ditemukan pada dini hari tadi sekira pukul 01.30 WIB. Dia ternyata bersembunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul mas, sudah ditemukan. Diamankan sekira pukul 01.30," kata Sumardi saat dihubungi awak media, Jumat (15/8/2025).
Sumardi mengatakan, Uut ditemukan bersembunyi di semak-semak di sekitar bekas galian di Dusun Mendongan, tak jauh dari rumahnya.
"Agak ke selatan dari rumahnya. Ternyata ngumpet di semak-semak. Lokasinya masih di Dusun Mendongan," beber Sumardi.
Dijelaskan, Uut kemudian dibawa ke Mapolres Wonogiri untuk menjalani pemeriksaan. Sementara itu, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo.
Pengakuan Uut
Sementara itu, Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulistyo, mengatakan Uut masih berstatus saksi. Pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap Uut, meski telah mengaku membunuh ibunya.
"Kalau dari pengakuan seperti itu (mengaku membunuh ibunya). Tapi kita tidak boleh langsung percaya. Perlu pembuktian secara ilmiah," kata Wahyu.
Diberitakan sebelumnya, Wahyu mengatakan jika Uut mengalami gangguan kejiwaan.
"Pelaku diduga sakit jiwa. (Uut) Anak kandung sendiri," kata Wahyu kepada awak media, Jumat (15/8/2025).
Uut sempat menghilang saat jasad Sami ditemukan oleh warga. Oleh polisi dan warga Uut terus dicari, dan berhasil ditemukan saat sembunyi di semak-semak di sekitar bekas galian di dekat rumahnya sekira pukul 02.00 WIB.
Sekira pukul 07.30 WIB, polisi berhasil mengamankan alat bukti yang diduga untuk menghabisi nyawa korban berupa parang.
"Barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu Mandau atau parang, gagang parang, sarung parang, baju terduga pelaku yang ada bercak darah, dan potongan rambut korban," ucapnya.
Dijelaskan, semua barang bukti yang ditemukan akan dicek terlebih dahulu dengan metode Scientific Crime Investigation. Metode penyidikan itu menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk mengungkap suatu tindak pidana, seperti mencocokkan DNA di alat bukti yang ada, dan lainnya.
"Nanti kita lakukan tes di labfor Polda Jateng. Betul tidak itu baju dia, kan bisa kelihatan. Termasuk betul tidak darahnya korban yang menempel di baju itu. Kita lakukan penyelidikan," jelasnya.
Disinggung soal luka yang dialami korban, Wahyu mengatakan ada luka di bagian kepala korban. Diduga kuat, luka itu akibat benda tajam.
Diberitakan sebelumnya, seorang lansia bernama Sami Rahayu (57), warga Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.
Menurut kepala dusun setempat, Teguh, korban ditemukan tewas oleh warga pada Kamis (14/8) sekira pukul 18.00 WIB. Saat itu warga curiga, karena lampu rumah korban belum menyala meski sudah petang.
"Warga curiga, kok lampu rumahnya belum menyala. Kemudian warga mendatangi rumah korban," kata Teguh pada Kamis (14/8) malam.
(apu/aku)