Demo mendesak pelengseran Bupati Pati Sudewo yang terjadi kemarin berdampak pada kerusakan sejumlah fasilitas. Polisi juga masih melakukan penjagaan di kantor Bupati Pati.
Pantauan detikJateng di lokasi pukul 10.00 WIB, terlihat jalanan di Alun-alun Pati, atau depan kantor bupati lengang. Tampak aktivitas warga yang melintas di mana Alun-alun sudah kembali normal.
Ada kendaraan ambulans yang sebelumnya disulap menjadi posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu masih ada di depan kantor Bupati. Tumpukan kardus air mineral yang sebelumnya menggunung juga sudah bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di bagian halaman kantor bupati, terlihat tulisan 'Kantor Bupati Pati' beserta simbolnya copot. Selain itu kaca-kaca jendela Setda (Sekretariat Daerah) Pati terlihat pecah.
Di dalam kantor Bupati Pati terpantau masih ada mobil Brimob yang berjaga. Terlihat ada polisi dan TNI yang beraktivitas berjaga di depan kantor Bupati Pati.
![]() |
Kerusakan juga terjadi di gedung DPRD Pati. Terlihat tulisan 'R' tidak berada di tempatnya. Kemudian, ada juga coretan yang berbunyi 'LENGSERKAN SUDEWO' di bagian bawah.
Di dalamnya, beberapa perwakilan massa hadir dalam rapat paripurna panitia khusus (pansus) yang membahas hak angket pemakzulan BUpati Sudewo.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, mengatakan kepolisian dari Polda masih diterjunkan untuk melakukan pengamanan di kantor Bupati Pati pascademo.
"Masih ada pengamanan di kantor Bupati Pati," jawab Artanto singkat saat dihubungi wartawan.
Diketahui, pada Rabu (13/8) kemarin massa menggelar demo menuntut lengsernya Bupati Pati Sudewo. Massa menyebut Sudewo menerbitkan kebijakan yang dianggap sewenang-wenang.
Salah satunya terkait dengan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) hingga 250 persen. Imbas dari demo tersebut, DPRD Pati merespons dengan mengumumkan membentuk hak angket untuk memakzulkan Sudewo dari jabatannya.
(apu/ahr)