Antusiasme warga Dusun Mener, Desa Segorogunung, Ngargoyoso menyambut HUT ke-80 RI begitu totalitas. Tidak hanya memasang bendera atau umbul-umbul khas kemerdekaan, tetapi warga RW 03 itu juga menghiasi jalanan di kampung dengan sepanjang 500 meter.
Ketua Karang Taruna RW 03, Suparmo, mengatakan ide tersebut muncul secara spontan. Selanjutnya, ia mengajak muda-mudi karang taruna untuk membuat mural di jalan tersebut.
"Itu ide spontan dari saya, terus saya bilang sama pemuda yang lain, ada empat orang. Saya bilang untuk memperingati 17 Agustus diadakan mengecat jalan, terus mereka setuju," katanya dihubungi detikJateng, Senin (11/8/2025).
Dari obrolan itu, kata Suparmo banyak yang setuju dan akhirnya mulai mengumpulkan uang untuk membeli cat. Ia menyebut, setiap anggota karang taruna dipatok Rp 10p ribu per.orang.
"Terus teman-teman ini setuju. Kalau setuju, ini kan membutuhkan biaya, jadi satu orang itu Rp 100.000. Saya bilang gitu. Ada sekira 30 anggota karang taruna," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah terkumpul uang dari anggota, pihaknya baru memberitahu RT dan RW bila ingin menggambar jalanan. Setelah itu, kata dia, pihak RT dan RW Memberi respons positif untuk memural jalan.
"Kemarin nggak bilang karena khawatir kalau tidak setuju, tapi ternyata pada setuju. Anaknya Pak RW sendiri meminta bapaknya untuk ikut," ungkapnya.
Dari hasil patungan, Suparmo mengatakan, terkumpul Rp 13 juta untuk membeli cat. Ia menyebut, uang tersebut terkumpul dari hasil iuran bersama.
"Awalnya cuma terkumpul Rp 3 juta, terus ditambahi Pak RW Rp 1 juta, saya belikan cat semua, terus ada tambahan lagi Rp 2 juta sampai semuanya terkumpul Rp 13 juta untuk beli cat," bebernya.
Pekerjaan tersebut, ia lakukan bersama-sama dengan karang taruna selama sepekan. Mural yang digambar di jalan itu dikerjakan setelah pulang kerja.
"Muralnya sepanjang 500 meter, dikerjakan setiap pulang kerja, tapi biasanya siang gitu juga saya dan beberapa mengerjakan, mulai menggambarnya pada 26 Juli," tuturnya.
Untuk bisa menggambar sepanjang 500 meter itu, Suparmo menyebut membutuhkan puluhan cat. Ia merinci, untuk cat 25 kilo membutuhkan 10 pail.
"Yang 25 kilo itu 10 pail, kalau yang 5 kilo itu sekira 52 galon. Sebelum dicat itu, jalanan kita semprot dulu biar bersih baru bisa digambar," bebernya.
Ia menyebut jalanan kampung itu digambar dengan berbagai model. Mulai dari permainan hingga cat warna-warni.
"Ya gambarnya ada bentuk batik, permainan-permainan, ada ular tangga, gambar micky mouse," pungkasnya.
Menurutnya, aksi tersebut sempat dilakukan di lokasi yang sama pada tahun 2018. Namun, saat itu membutuhkan biaya lebih sedikit dan gambar yang berbeda.
"Dulu pernah tahun 2018, tapi beda. Beda iurannya dan gambarnya," tutupnya.
(apl/ahr)