.webp)
Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Pati sebelumnya dijabat oleh Sriyatun kini diganti oleh Imam Rifai yang sekarang menjabat menjadi Camat Tayu, Pati. Pencopotan ini terjadi usai aksi petugas Satpol PP Pati menyita donasi massa tolak kenaikan PBB Pati 250 persen menuai sorotan di media sosial.
Plt Satpol PP Kabupaten Pati, Imam Rifai, membenarkan dirinya menggantikan Sriyatun yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Kasatpol PP Pati. Sriyatun kembali ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati.
"Per 6 Agustus 2025 kemarin. Saya ditugaskan untuk menjadi pelaksana tugas tambahan kepala definitif di Camat Tayu," kata Imam saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Jumat (8/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam mengaku tidak tahu secara persis pergantian jabatan Plt Kasatpol PP Pati ini. Sebab, saat ini dia mengaku fokus menyiapkan HUT RI di Kecamatan Tayu.
"Ya saya nggak tahu persis karena saya juga berita itu terlambat dan saya fokus di Kecamatan ada kegiatan HUT RI," jelasnya.
Ditanya terkait dengan pengamanan aksi demo pada 13 Agustus 2025 mendatang, Imam mengaku menyiapkan pengamanan agar penyampaian aspirasi tersebut berjalan lancar dan aman.
"Secara prosedur kita mempersiapkan untuk mengamankan aksi demo itu. Pelaksanaan itu agar bisa berlangsung lancar. Kalau prediksi jumlah kan belum tahu detail. Perkembangan pengerahan pengamanan belum detail jumlah diturunkan dan jumlah pendemo belum jelas," terang dia.
Diberitakan sebelumnya, Satpol PP Kabupaten Pati sempat viral karena menertibkan dan menyita donasi yang dikumpulkan massa Masyarakat Pati Bersatu di Alun-alun Pati pada Selasa (5/8) kemarin. Kejadian ini sempat terjadi adu mulut antara Kasatpol PP Sriyatun dengan massa.
Sementara itu Plt Kepala Satpol PP Pati, Sriyatun mengaku menertibkan ini karena menegakkan aturan terkait ketertiban dan keamanan. Selain itu juga, satpol pp menilai adanya posko massa itu akan mengganggu proses kirab hari jadi Pati.
"Ini menyalahi aturan, penggunaan tempat ini tidak sesuai aturan, di bawah videotron ini tidak boleh kegiatan. Di sini itu apalagi nanti ada kegiatan boyongan dan kirab lainnnya pada hari jadi Kabupaten Pati," jelasnya saat ditemui di lokasi, Selasa (5/8) kemarin.
(afn/ams)
