Ada momen tidak terduga saat Bupati Pati, Sudewo mengikuti kirab budaya hari jadi Kabupaten Pati, Kamis (7/8). Bupati yang mengenakan pakaian adat Jawa tiba-tiba disoraki warga yang menyaksikan kirab.
Pantauan detikJateng di lokasi awalnya iring-iringan peserta kirab berjalan wajar. Tetapi, saat rombongan bupati melintas tiba-tiba warga menyorakinya. Suara sorakan 'huuu' begitu terdengar.
Tidak hanya Bupati Sudewo saja yang disoraki, Plt Sekda Pati Riyoso yang juga ikut kirab tidak luput dari sorakan. Aksi warga tersebut tidak terlepas dari kejadian sebelumnya yakni kericuhan akibat penyitaan barang donasi massa aliansi masyarakat Pati bersatu menolak kebijakan PBB-P2 sebesar 250 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah personel kepolisian terlihat berjaga ketat saat Bupati Pati Sudewo melintas. Sementara itu, salah seorang warga, Mahfud, mengaku ikut meneriaki Bupati Pati saat iring-iringan kirab hari jadi Pati melintas di Alun-alun Pati. Hal ini tidak terlepas dari kekecewaannya atas kenaikan PBB hingga 250 persen.
"Ini ada yang luar biasa. Di mana para pemimpin lewat dan disoraki oleh masyarakat," ujarnya ditemui di lokasi, Kamis (7/8/2025).
"Ini karena kebijakan kenaikan PBB itu mungkin sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Pati. Yang disoraki Bupati sama Sekdanya," imbuh Mahfud.
Terpisah, Koordinator aksi aliansi masyarakat Pati bersatu, Husein Hafid, mengungkap banyak yang kecewa atas kebijakan kenaikan pajak mencapai 250 persen. Menurutnya mereka tidak mengerti perasaan rakyatnya akibat kebijakan yang mencekik rakyat kecil.
"Karena kecewa makanya mereka menyoraki. Ini masyarakat pada kecewa semua sama seorang pemimpin yang dipilih jadi sekda tapi tidak ngerti yang dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.
Sementara itu terlihat Bupati Pati, Sudewo membalas lambaian tangan kepada warga yang menyoraki. Kemudian mengatakan aman. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Pendopo Kabupaten Pati.
"Aman-aman," jawab Sudewo sembari melambaikan tangan ke massa.
(apl/rih)