Bupati Pati, Sudewo, disoraki warga dalam acara kirab boyongan hari jadi (HUT) Kabupaten Pati sore ini. Berkali-kali meneriakkan 'huu' ke arah Sudewo yang duduk di kereta kuda bersama istrinya. Keduanya mengenakan pakaian adat Jawa.
Pantauan detikJateng di lokasi, Kamis (7/8), saat iring-iringan Bupati melintas di sekitar Alun-alun Pati, warga yang menyemut di sepanjang jalan sontak menyoraki.
Sorakan warga ini terkait kekecewaan atas kebijakan Pemkab Pati menaikkan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pati, Riyoso, yang ikut dalam iring-iringan itu juga disoraki 'huuu'. Diketahui, Riyoso yang belakangan ini viral karena berhadapan dengan warga dalam insiden penyitaan donasi massa aliansi masyarakat Pati bersatu untuk aksi demo menolak kenaikan pajak.
Terlihat sejumlah anggota polisi berjaga ketat saat kereta kuda yang dinaiki Bupati Pati Sudewo melintas. Salah satu warga di lokasi, Mahfud, mengaku ikut meneriaki Bupati Pati karena merasa kecewa terhadap kebijakannya.
"Ini ada yang luar biasa. Di mana para pemimpin lewat dan disoraki oleh masyarakat," jelasnya ditemui di lokasi.
"Ini karena kebijakan kenaikan PBB itu mungkin sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Pati. Yang disoraki Bupati sama Sekdanya," dia melanjutkan.
Koordinator aksi aliansi masyarakat Pati bersatu, Husein Hafid, mengatakan banyak warga yang kecewa atas kebijakan kenaikan PBB-P2 mencapai 250 persen.
"Karena kecewa makanya mereka menyoraki. Ini masyarakat pada kecewa semua sama seorang pemimpin yang dipilih jadi sekda tapi tidak ngerti yang dirasakan oleh masyarakat," ucap Husein.
Sementara itu Bupati Pati, Sudewo, membalas sorakan warga dengan lambaian tangan.
"Aman, aman," kata Sudewo sambil melambaikan tangan ke massa. Setelah itu iring-iringan melanjutkan perjalanan menuju Pendopo Kabupaten Pati.
(dil/apl)