Niat Puasa Ayyamul Bidh Lengkap Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Niat Puasa Ayyamul Bidh Lengkap Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 06 Agu 2025 17:32 WIB
Ilustrasi berniat puasa.
Ilustrasi puasa ayyamul bidh. Foto: Freepik/Freepik
Solo -

Setiap bulannya ada berbagai puasa sunnah yang bisa dikerjakan oleh setiap muslim, termasuk puasa Ayyamul Bidh. Sebelum mengamalkannya, perlunya bagi kaum muslim untuk memahami terlebih dahulu bacaan niat puasa Ayyamul Bidh.

Niat dalam melakukan sesuatu menjadi sebuah hal baik yang dapat dilakukan oleh seorang muslim sebelum melakukan sesuatu. Disebutkan dalam buku 'Agar Tahajudmu Berbuah Berkah' oleh Ust Yazid Al-Busthomi, jumhur ulama meyakini niat sebagai ruh dari semua ibadah.

Terdapat sejumlah riwayat hadits yang menerangkan tentang keutamaan berniat. Salah satunya sebagaimana diriwayatkan tentang sabda Rasulullah SAW:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada nilainya suatu amal, kecuali dengan niat." (HR. Bukhari)

Kemudian di dalam riwayat yang lain, terdapat keutamaan membaca niat dalam mengawali sebuah amalan. Berdasarkan riwayat dari Umar bin Khattab r.a. yang pernah mendengar Rasulullah SAW menyampaikan sabda:

ADVERTISEMENT

"Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak terkecuali saat mengerjakan puasa Ayyamul Bidh. Sebelum mengamalkannya, tidak ada salahnya membaca niatnya terlebih dahulu. Berikut niat puasa Ayyamul Bidh lengkap.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Untuk diketahui, puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim setiap bulannya. Menurut buku 'Bidadari yang Dirindukan Surga: Karena Surga Tak Hanya untuk Laki-laki' karya Danierra Primadani, puasa Ayyamul Bidh dapat dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Qamariah. Adapun bulan Qamariah merujuk pada penggalan dalam kalender Hijriah atau Islam.

Sebelum mengerjakan puasa Ayyamul Bidh di bulan ini maupun bulan-bulan mendatang, hendaknya untuk mengawalinya dengan bacaan niat terlebih dahulu. Terdapat bacaan niat yang bisa dibaca sebelum mengamalkan ibadah puasa sunnah yang satu ini. Dikutip dari buku 'Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa' oleh Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh lengkap:

Bacaan Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يومِ الْبِيْضُ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Bacaan Latin: "Nawaitu shauma yaumul biidh sunnatal lillaahi-
ta'aalaa."

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah yaumul bidh (hari putih) karena Allah Ta'ala"

Niat Puasa Ayyamul Bidh Sekaligus Puasa Senin-Kamis

Adakalanya puasa Ayyamul Bidh akan bersamaan dengan hari Senin maupun Kamis. Seperti yang diketahui, ada juga puasa sunnah di hari Senin dan juga Kamis. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sekaligus puasa Senin-Kamis yang sama-sama termasuk puasa sunnah?

Di dalam buku 'Fiqih Praktis Sehari-hari' karya Farid Nu'man, para ulama sepakat memiliki keyakinan menggabungkan dua niat puasa sunnah diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada sebuah riwayat hadits dari Rasulullah SAW:

الصَّدَقَةُ عَلَى الْمُسْكَيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِيمِ ثِنْتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
"Bersedekah kepada orang miskin adalah sedekah. Bersedekah kepada orang yang memiliki hubungan persaudaraan ada dua jenis keutamaan, (yakni) bersedekah dan bersila-turahim."

Hal tersebut senada dengan sebuah pandangan dari Al-Allamah as-Sayyid al-Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi rahimahullah yang menyatakan:

اعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ يُوْجَدُ لِلصَّوْمِ سَبَبَانِ كَوُقُوْعِ عَرَفَةَ أَوْ عَاشُوْرَاءَ يَوْمَ اثْنَيْنِ أَوْ خَمِيْسَ أَوْ وُقُوْعِ اثْنَيْنِ أَوْ خَمَيِسَ فِي سِتَّةِ شَوَّالَ فَيَزْدَادُ تَأْكُدِهِ رِعَايَةً لِوُجُوْدِ السَّبَبَيْنِ فَإِنْ نَوَاهُمَا حَصَلَا كَالصَّدَقَةِ عَلَى الْقَرِيبِ صَدَقَةً وَصِلَّةً وَكَذَا لَوْ نَوَى أَحَدُهُمَا فِيْمَا يَظْهَرُ

"Ketahuilah puasa diperoleh dengan dua sebab-seper-ti hari Arafah atau hari Asyura jatuh pada hari Senin atau Kamis, atau juga Senin atau Kamis jatuh bertepatan dengan enam hari Syawwal, sehingga penekanan untuk menjaganya jadi bertambah kuat. Jika meniatkan (puasa) langsung (un-tuk) keduanya, (ini) sah sebagaimana bersedekah kepada kerabat sendiri akan mendapatkan dua ganjaran (pahala), (yakni) sedekah dan silaturahim. Demikian juga jika berpuasa dengan dua niat, menurut pendapat yang benar (adalah sah)." (HR. at-Tirmidzi)

Sementara itu, di dalam laman NU Online, dijelaskan tentang menggabungkan dua niat puasa sunnah diperbolehkan. Tidak hanya itu saja, kaum muslim juga bakal mendapatkan dua pahala puasa sunnah sekaligus.

Sebaliknya, apabila niatnya hanya satu puasa, maka pahala yang didapatkan hanya satu saja sesuai dengan yang diniatkan. Hal ini membuat puasa sunnah satunya bisa gugur karena tidak diniatkan.

Sebelumnya, telah diuraikan bacaan niat puasa Ayyamul Bidh. Kali ini tinggal niat puasa Senin atau Kamis yang perlu diketahui. Dikutip dari buku karya Nur Solikhin yang berjudul 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa', berikut bacaan niatnya.

1. Niat Puasa Sunnah Hari Senin

Bacaan Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Bacaan latin: Nawaitu shauma yaumal istnaini sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat puasa hari Senin sunnah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Sunnah Hari Kamis

Bacaan Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Bacaan latin: Nawaitu shauma yaumal khamiisi sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat puasa hari Kamis sunnah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Ayyamul Bidh Qadha Ramadhan

Tidak hanya menggabungkan dengan puasa sunnah, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang sekaligus hendak berpuasa qadha Ramadhan saat puasa Ayyamul Bidh. Terkait dengan hal ini, ada hukum tersendiri yang berasal dari pandangan para ulama.

Di dalam buku 'Ensiklopedia Islam (Akidah, Ibadah, Muamalah, Tematik)' karya Dr Makmur Dongoran, Lc, MSI, para ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang hukum menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunnah. Ini dikarenakan tidak adanya nash yang sharih tentang masalah ini.

Pendapat pertama membolehkan penggabungan kedua puasa, yaitu qadha dan sunnah. Namun demikian, pendapat ini tetap meyakini lebih utama memisahkan antara puasa qadha yang wajib dan puasa sunnah.

Sementara itu, pendapat kedua justru tidak memperkenankan untuk menggabungkan puasa qadha dan sunnah. Apabila ada yang melakukannya, maka niat yang sah adalah puasa qadha. Niat puasa sunnah akan gugur karena niat puasa qadha lebih utama. Ini didasarkan pada sebuah kaidah yang menyebut:

إن النية إذا تزاحمت غلبت الكبرى الصغرى

"Sesungguhnya niat apabila digabungkan, maka yang besar akan mengalahkan yang kecil".

Oleh sebab itu, ada baiknya kaum muslim memisahkan niat puasa qadha dan Ayyamul Bidh. Mengacu dari buku 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian' oleh Dr Muh Hambali, MAg, berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan:

Bacaan Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى.

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Sengaja saya berpuasa pada esok hari untuk mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Kapan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Ini?

Setelah mengetahui bacaan niatnya, jadwal pengerjaannya yang akan berlangsung di bulan ini tak kalah penting untuk dipahami. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, puasa Ayyamul Bidh bisa dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Qamariah.

Apabila merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 bulan Agustus kali ini masih termasuk bulan Safar. Adapun tanggal 13, 14, dan 15 Safar 1447 Hijriah akan berlangsung tiga hari berturut-turut mulai dari tanggal 7-9 Agustus 2025. Sebagai pengingat, berikut uraian jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan ini:

  • 13 Safar 1447 Hijriah: Kamis, 7 Agustus 2025
  • 14 Safar 1447 Hijriah: Jumat, 8 Agustus 2025
  • 15 Safar 1447 Hijriah: Sabtu, 9 Agustus 2025

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Lantas, apa sajakah keutamaan mengerjakan puasa Ayyamul Bidh? Masih mengutip dari buku 'Bidadari yang Dirindukan Surga: Karena Surga Tak Hanya untuk Laki-laki', terdapat sebuah riwayat hadits yang menerangkan tentang keutamaan berpuasa Ayyamul Bidh. Di dalam hadits tersebut diterangkan:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." Dan beliau bersabda, 'Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun'." (HR. Abu Daud & An Nasai, sahih)

Kemudian di dalam riwayat lainnya juga disampaikan tentang Ayyamul Bidh sebagai salah satu wasiat yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.:

"Kekasihku (yaitu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1. berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2. mengerjakan salat Dhuha, 3. mengerjakan salat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari)

Demikian tadi bacaan niat puasa Ayyamul Bidh lengkap dengan niatnya sekaligus puasa Senin-Kamis maupun qadha Ramadhan dan keutamaan saat mengamalkannya. Semoga membantu.




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads