Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban banjir bandang Sungai Klawing, Kabupaten Purbalingga. Korban ditemukan dalam kondisi tewas.
Kepala Basarnas Cilacap, M Abdullah, menjelaskan korban tewas ditemukan sekitar pukul 11.38 WIB siang tadi. Jasadnya ditemukan di aliran Sungai Klawing, Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon.
"Dari 2 korban yang masih dilakukan pencarian pada hari ini telah ditemukan 1 survivor atas nama Muhyadi usia 60 tahun dalam kondisi meninggal dunia dan ditemukan berjarak 8 km dari LKP atau lokasi awal," kata Abdullah dalam pesan video yang diterima detikJateng, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, korban merupakan warga RT 02 RW 03 Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Usai dilakukan identifikasi jenazah korban langsung diserahkan ke keluarga.
"Setelah dilakukan identifikasi maka untuk survivor kami serahkan kepada keluarga korban untuk melaksanakan tindakan lebih lanjut," terangnya.
Dengan ditemukannya jasad Muhyadi, maka tim SAR telah mengevakuasi dua jasad korban banjir bandang Sungai Klawing. Sebelumnya jasad atas nama Sarwoyo yang juga masih satu desa dengan Muhyadi.
Tim SAR gabungan saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap satu pekerja lainnya atas nama Tedi Setiawan warga Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.
"Sampai dengan sore ini kami masih melakukan pencarian terhadap satu survivor yang belum ditemukan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, enam pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga sempat terjebak saat banjir menerjang sungai tersebut. Tiga pekerja berhasil dievakuasi, tiga lainnya belum ditemukan.
Banjir bandang terjadi imbas cuaca ekstrem melanda wilayah setempat sejak Minggu (3/8) sore. Kepala BPBD Purbalinga, Prayitno menjelaskan keenam pekerja proyek dilaporkan terjebak sejak pukul 19.30 WIB, kemarin.
"Tim BPBD Purbalingga setelah menerima laporan menuju lokasi melakukan asessmen dan operasi SAR berkoordinasi dengan Basarnas," kata Prayitno dalam keterangannya, Senin (4/8).
Kronologi peristiwa tersebut bermula saat para pekerja sedang mengerjakan jembatan akses alat berat. Namun saat itu curah hujan tinggi hingga menyebabkan air Sungai Klawing tiba-tiba meluap.
Prayitno menyebut karena arus yang sangat kuat, tiga pekerja memutuskan bertahan di shelter menunggu untuk diselamatkan. Namun tiga rekannya nekat menyeberang menuju jalur alat berat dan tak diketahui keberadaannya.
Ketiga korban yang hilang adalah Sarwoyo dan Muhyadi warga Penaruban, Purbalingga. Serta Tedi Setiawan warga Majenang selaku surveyor.
(apl/aku)