Tiga pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing, Kabupaten Purbalingga, hingga kini belum ditemukan. Pencarian ketiga korban pun kini diperluas.
Unit Siaga Sar (USS) Basarnas Banyumas, Trisno, menjelaskan pada pencarian hari ketiga ini tim SAR fokus untuk melakukan penyisiran air. Mereka dibagi menjadi 5 grup menggunakan perahu karet.
"Hari ini fokus pencarian ada 5 SRU dan 5 perahu karet. Dari LKP (lokasi kejadian perkara) sampai Bokol 3 perahu karet berjarak sekitar 10 km," kata Trisno saat dihubungi detikJateng, Rabu Selasa (5/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu tim SAR juga membagi 2 SRU dengan perahu karet menyisir sampai Bendung Gerak Serayu (BGS) yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap. Menurut Trisno, upaya pencarian terkendala debit air tinggi dan arus deras.
"Satu perahu karet dari Bokol sampai Congot Banyumas itu juga sekitar 10 km, dari Congot sampai BGS dan sampai Adipala ada satu perahu karet. Karena kita antisipasi debit air tinggi jadi sampai sana, terus pintu air (BGS) dibuka," terangnya.
Trisno menambahkan sejauh ini tim SAR telah menemukan barang-barang milik pekerja proyek hanyut hingga berjarak sekitar 7 km. Ia memperkirakan para pekerja proyek ini juga sudah hanyut terbawa arus.
"Sejauh ini baru ditemukan tanda-tanda bekas tenda yang dibuat menginap pekerja sama drum kaleng nyangkut di Jembatan Jetis Purbalingga jaraknya sekitar 7 km. Kemungkinan (pekerja proyek) sudah hanyut juga. Jadi kita ada yang standby di BGS," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, tiga pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga dilaporkan hilang terbawa banjir bandang pada Minggu (3/8) malam. Saat ini tim SAR gabungan tengah fokus untuk melakukan pencarian.
Ketiga korban yang hilang adalah Sarwoyo dan Muhyadi warga Penaruban, Purbalingga. Serta Tedi Setiawan warga Majenang selaku surveyor.
(ams/apu)