Kawin di Pekarangan Warga Klaten, 2 Ular Dumung Macan Dievakuasi

Kawin di Pekarangan Warga Klaten, 2 Ular Dumung Macan Dievakuasi

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Selasa, 05 Agu 2025 21:22 WIB
Ular jali dievakuasi relawan Exalos Klaten dari pekarangan rumah warga di Kaliwingko, Delanggu, Klaten, Selasa (5/8/2025).
Ular jali dievakuasi relawan Exalos Klaten dari pekarangan rumah warga di Kaliwingko, Delanggu, Klaten, Selasa (5/8/2025). Foto: Dok. Exalos Klaten
Klaten -

Dua ekor ular dumung macan atau ular jali usia dewasa membuat geger warga di Kaliwingko, Delanggu, Klaten. Ular jantan dan betina yang diduga sedang kawin itu akhirnya bisa dievakuasi.

"Betul, dugaan ular sedang kawin karena memang ini musim kawin ular," ungkap koordinator Exotic Animal Lovers (Exalos) regional Klaten, Raditya Saiful Fauzi kepada detikJateng, Selasa (5/8/2025).

Dijelaskan Raditya, laporan masuk pagi sekitar pukul 09.00 WIB tapi ular itu sebenarnya sudah muncul sehari sebelumnya. Baru tadi siang ditindaklanjuti empat orang tim Exalos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siang hari kita evakuasi, kita sweeping di lokasi. Alhamdulillah ketemu dua ekor ular dumung macan atau ular jali," jelas Raditya yang akrab dipanggil Bolang.

Ular yang dievakuasi di pekarangan itu, sebut Raditya, memiliki ukuran panjang dua meter lebih.

ADVERTISEMENT

"Yang betina panjang 2,5 meter dan yang jantan sekitar 2 meter. Memang lebih panjang dan lebih besar yang betina," lanjut Raditya.

Ular jali, kata Raditya, termasuk ular yang tidak berbisa dengan makanan tikus. Ciri fisiknya kulit belang seperti macan.

"Kulitnya belang mirip macan sehingga disebut dumung macan. Untuk musim kawin ular ini jika menemukan bisa menghubungi animal rescue atau Damkar," imbuhnya.

Relawan Exalos Klaten lainnya, Ngadino menyatakan warga melihat ular itu sedang kawin. Tim yang selesai penanganan di Cawas langsung ke lokasi.

"Kita langsung ke Delanggu sweeping ular jali, dapat dua ukuran jumbo. Dibongkar ternyata lokasi banyak sisa bangunan posisi mepet pagar, ular senang karena ada lubang-lubang," kata Ngadino kepada detikJateng.

"Sebenarnya terpantau 3 ekor tapi yang 1 ekor nggak terevakuasi karena minimnya alat dan akses di dalam sangat luas," imbuhnya.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads