Banjir bandang di Sungai Klawing, Kabupaten Purbalingga, kemarin menyebabkan tiga pekerja proyek penguatan tebing hanyut dan belum ditemukan. Pada saat kejadian, ternyata ada seorang warga bernama Marsono yang berhasil selamat berkat membawa ban dalam buat pelampung.
Saat kejadian, Marsono sedang menjaring ikan. Ia menjaring ikan sejak pukul 18.00 WIB. Lokasi parkir sepeda motornya dengan tempat ia menjaring berjarak sekitar 200 meter ke arah hulu.
Pada saat berangkat menjaring, Marsono masih bisa berjalan melewati tepian Sungai Klawing. Namun setelah banjir bandang, volume air meninggi sehingga jalan yang dia lalui saat berangkat ikut terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang sering menjaring ikan di sini. Pada saat berangkat jam 18.00 WIB kondisi hujan tapi arusnya masih belum tinggi," kata Marsono saat ditemui detikJateng, Senin (4/8/2025).
Selang 2 jam kemudian, ia tak menyangka bakal datang air bah dari arah hulu sungai. Saat itu dia panik dan berusaha menyelamatkan diri.
"Untung saja saya bawa ban dalam. Jadi pas kejadian saya bisa menepi. Itu saya di tepi ya panik karena sendirian sambil berpikir sekitar setengah jam," terangnya.
Karena air tak kunjung surut, akhirnya Marsono nekat menggunakan ban dalam yang dia bawa untuk menyelamatkan diri. Dengan ban dalam itu, dia mengikuti arus hingga mencapai lokasi motornya.
"Ya saya mengikuti arus sampai sana (menunjuk arah dia datang). Alhamdulillah bisa sampai, tapi jaring ikannya saya tinggal di situ. Ini baru mau saya ambil lagi," jelasnya.
Marsono mengatakan pada saat berusaha menyelamatkan diri, ia sempat melihat dua pekerja proyek berlari menuju arah tepian. Namun nahas seketika kedua pekerja proyek itu hilang.
"Masih pada kerja itu. Berdua itu sempat lari ke arah barat. Kalau yang satunya (juga hilang) saya nggak lihat. Habis itu saya sudah tidak fokus lagi karena menyelamatkan diri. Kemungkinan hanyut," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, enam pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga sempat terjebak saat banjir menerjang sungai tersebut. Tiga pekerja berhasil dievakuasi, tiga lainnya belum ditemukan.
Banjir bandang terjadi imbas cuaca ekstrem melanda wilayah setempat sejak Minggu (3/8) sore. Kepala BPBD Purbalinga, Prayitno, menjelaskan keenam pekerja proyek dilaporkan terjebak sejak pukul 19.30 WIB kemarin.
"Tim BPBD Purbalingga setelah menerima laporan menuju lokasi melakukan asesmen dan operasi SAR berkordinasi dengan Basarnas," kata Prayitno dalam keterangannya, Senin (4/8).
Peristiwa tersebut bermula saat para pekerja sedang mengerjakan jembatan akses alat berat. Namun saat itu curah hujan tinggi hingga menyebabkan air Sungai Klawing tiba-tiba meluap.
Prayitno menyebut karena arus yang sangat kuat, tiga pekerja memutuskan bertahan di shelter menunggu untuk diselamatkan. Namun tiga rekannya nekat menyeberang menuju jalur alat berat dan tak diketahui keberadaannya.
"Pukul 02.00 WIB dini hari, tiga pekerja berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Identitas mereka yaitu Juni Setiawan dan Muntohar warga Kabupaten Kebumen selaku operator, serta Bintang Putra warga Jogja," jelasnya.
(dil/ams)