Sebanyak 24.900 anak di Kota Semarang sudah menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG). Dari jumlah tersebut 74 persen ternyata mengalami kelebihan berat badan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan sebenarnya cek kesehatan gratis sudah dijalankan sejak 21 Juli 2025 dan sudah ada 24.900 anak yang diperiksa. Dari hasil sementara anak yang sudah diperiksa, ternyata mayoritas terdeteksi kelebihan berat badan.
"Hasil misal status gizi yang overweight 74 persen, gigi karies di Semarang 36 persen, yang pre-hipertensi 5,8 persen, yang diabetes 0,14 persen, pre-diabetes 5,6 persen," kata Hakam saat mendampingi Menteri PPPA meninjau CKG di SLB N Semarang, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika di kalkulasi maka 74 persen dari 24.900 yaitu 18.426 anak yang kelebihan berat badan. Proses CKG untuk anak sekolah masih terus berlangsung karena ada sekitar 291 ribu anak usia sekolah di Semarang.
"Ini (data) sementara, karena ada 291 ribu sekian anak yang ada di 1.025 sekolahan yaitu di 613 SD, 230 SMP, 182 SMA," jelasnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi memantau launching nasional di Kota Semarang yang digelar di SLB N Semarang. Dia menyebut 93 persen anak Indonesia mengalami masalah gigi.
"93 persen anak Indonesia giginya tidak baik, hanya 7 persen yang baik. Angka stunting lumayan tinggi. Sebagai solusi yang kita lakukan agar segi kesehatan terjamin," kata Arifatul saat meninjau CKG di SLB N Semarang.
Ia menegaskan dengan CKG maka berbagai masalah kesehatan para siswa di Indonesia bisa terdeteksi dan teratasi. Hal itu demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
"Jadi pondasi bagaimana SDM kita di 2045 berkualitas, bermutu, maka harus diperkuat. Hal mendasar pertama kesehatan," ujarnya.
(aku/dil)