Firasat Keluarga Sebelum Kukuh Ditemukan Tewas Terikat di Jurang Pati

Firasat Keluarga Sebelum Kukuh Ditemukan Tewas Terikat di Jurang Pati

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 29 Jul 2025 14:46 WIB
Lokasi penemuan mayat pria di jurang tepi jalan Purwokerto Kecamatan Kayen, Pati, Selasa (29/7/2025).
Lokasi penemuan mayat pria di jurang tepi jalan Purwokerto Kecamatan Kayen, Pati, Selasa (29/7/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Pria bernama Kukuh atau inisial KR (34) warga Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Pati, yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di jurang Kayen, Pati, diduga korban pembunuhan. Sementara itu pihak keluarganya mengungkap firasat sebelum mayat KR ditemukan.

Suasana sedih masih terlihat di rumah duka Desa Beketel, Kayen, Selasa (29/7). Beberapa pelayat masih berdatangan di rumah duka. Adapun jenazah KR telah dimakamkan pada Minggu (27/7) lalu.

Adik korban, Meyla mengaku sempat bermimpi soal kakaknya pada Kamis (24/7). Saat itu ia bermimpi kakaknya pulang ke rumah dengan senyum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya itu saya mimpi pulang ke sini, duduk senyum itu," kata Meyla saat ditemui detikJateng di rumah duka, Selasa (29/7/2025).

Selang beberapa hari, tepatnya pada Jumat (25/7) malam, dia kembali memimpikan kakaknya. Dalam mimpi, ia melihat kakaknya mengenakan kalung dan gelang emas. Kakaknya memakai pakaian rapi dan terlihat tampan.

ADVERTISEMENT

"Terus waktu mau ditemukan, malam Sabtu itu mimpi dia pulang pakai kalung emas sama gelang emas. Pakai baju hijau celana panjang, baju dimasukkan kayak pulang merantau, ganteng, pokoknya senyum," ujar Meyla.

Dia mengatakan kakaknya sebelumnya meninggalkan rumah pada Sabtu (19/7) lalu. Saat itu kakaknya pamitan pergi ke rumah bos tempatnya bekerja.

Namun sampai sepekan dia tidak pulang dan nomor ponselnya tidak bisa dihubungi. Sampai akhirnya ada kabar penemuan mayat pria yang awalnya tidak diketahui identitasnya. Belakangan diketahui mayat pria itu berinisial RK.

"Pertama reti (tahu) ada penemuan mayat itu ibu yang curiga," terang dia.

Saat itu, kata Meyla, keluarga yakin jika mayat pria itu adalah kakaknya. Hingga akhirnya perwakilan keluarga dimintai keterangan kepolisian. Ternyata memang benar, mayat itu adalah kakak kandungnya.

"Terus mau ke sana itu bagaimana, kemudian tanya teman. Terus dihubungi kepolisian, 'kamu dari keluarga yang kehilangan ya'. Terus dibawa ke polsek," ujarnya.

"Ditanya ciri-ciri, terakhir kemana, terus terakhir dia malam minggu," dia melanjutkan.

Menurut Meyla, salah satu ciri yang menunjukkan mayat itu adalah kakaknya ialah dari jari tangannya. "Ciri itu kan jari empat kecelakaan kena panggung terus kelingking kiri pecah waktu kecil, itu cirinya," jelasnya.

Sementara itu ayah korban, Sutikno mengaku awalnya curiga karena anaknya beberapa hari tidak kunjung pulang. Pihak keluarga berupaya menghubungi korban lewat sambungan telepon namun tidak aktif.

"Menghubungi nomornya tidak bisa, saya sempat cari di hiburan dangdut tidak ada. Terus saya curiga," jelasnya ditemui di rumahnya siang tadi.

Sutikno berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Orang seperti hewan, pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Nyawa harus dibayar dengan nyawa," pungkasnya.

Polisi Amankan 2 Terduga Pelaku

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Heri Dwi Utomo mengatakan korban diketahui berinisial RK warga Desa Beketel, Kecamatan Kayen. Saat ditemukan mayat ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.

"Karena di situ hanya ditemukan telanjang dan pakai celana dalam saja. Akhirnya kita temukan bahwa korban adalah bernama RK warga Kayen," jelasnya.

Heri mengatakan polisi telah mengamankan dua terduga pelaku. Pihaknya telah mengantongi nama pelaku. Hanya untuk kejelasannya akan segera dirilis oleh Kapolresta Pati Kombes Jaka Wahyudi.

"Alhamdulillah mungkin dari keterangan kemungkinan sudah kantongi identitas pelaku," ungkap Heri.

Dikenal Pekerja Keras

Menurut perangkat Desa Beketel, Sujiyono, korban dikenal sebagai sosok pekerja keras.

"Sosoknya pekerja keras," kata Sujiyono saat ditemui detikJateng di kantornya, Selasa (29/7/2025).

Sujiyono mengatakan korban telah berkeluarga dan memiliki seorang anak yang masih sekolah SD.

"Untuk korban keseharian buruh kasar, muat batu pasir, bongkar muat jagung juga. Pekerjaan apapun beliau sangat siap. Seperti muat jagung, pasir. Intinya buruh pekerja keras," terang dia.




(dil/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads