Insiden kebakaran menerpa kawasan Jalan Pasenggrahan, Mlatibaru, Kota Semarang. Dua rumah hangus terbakar, dengan lima penghuninya, termasuk perempuan yang tengah mengandung, tewas.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan, menerangkan informasi terbakarnya dua rumah diterima pihaknya pada pukul 02.15 WIB.
"Warga setempat melihat api berkobar dari belakang rumah lalu menghubungi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/7/2025).
Saat damkar tiba di lokasi, api sudah besar dan cepat merambat. Saat api berhasil dipadamkan dan dilakukan evakuasi, ternyata dua keluarga di dalamnya ditemukan tewas.
"Meninggal semua, ada lima orang, salah satunya ibu hamil lima bulan. Kebakaran terjadi jam segitu ya, orang sedang istirahat," ujarnya.
Warga Dengar 2 Ledakan
Nugroho (50), salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian bercerita ia mendengar teriakan warga lainnya sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, dia masih berada di dalam rumah.
"Waktu itu saya masih di dalam rumah. Ada yang teriak 'kebakaran'. Saya langsung keluar, lihat api sudah tinggi. Warga panik semua," tuturnya.
Nugroho mengaku sempat mendengar dua kali ledakan.
"Warga ada yang mukul-mukul tiang listrik, ada yang telepon pemadam, yang lain ambil selang dan air dari selokan juga pakai ember," ungkapnya.
"Sempat dengar ada dua kali ledakan. Sepertinya dari sepeda motor di dalam rumah," lanjutnya.
Diduga karena Korsleting
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengatakan dua sakti mata mengungkapkan melihat kepulan asap tebal dan api yang sudah membumbung dari rumah tersebut.
"Kedua saksi langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Warga pun berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, tapi belum berhasil," kata Iptu Andy di lokasi kejadian, Jumat (25/7/2025).
Damkar yang tiba di lokasi pukul 02.30 WIB berhasil memadamkan apinya sekitar pukul 03.15 WIB. Namun, lima penghuninya tak bisa diselamatkan.
"Mereka terjebak di dalam karena satu-satunya akses keluar berada di bagian depan rumah yang lebih dulu terbakar. Tidak ada yang selamat," jelas Andy.
Kelima korban merupakan satu keluarga. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban terdiri dari tiga perempuan dewasa dan dua anak kecil. Salah satu korban perempuan diketahui sedang hamil.
"Korban ditemukan di berbagai titik rumah. Ada yang di ruang tamu, di bawah tempat tidur, dan di belakang rumah. Salah satu anak sempat berusaha keluar, tapi ditemukan sudah dalam kondisi terbakar di ruang depan," terang Andy.
Pihak kepolisian bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan olah TKP dan identifikasi awal. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting.
"Informasi dari saksi yang sebelah rumah ada korsleting listrik, kena kabel optik sehingga menjadi pemicu kebakaran. Juga di ruang tengah di bawah itu kan ada motor, sehingga pemicunya motor diduga meledak nyambar bensinnya," ungkapnya.
Adapun identitas korban tewas masing-masing:
- Aminah (65)
- Amalia (33) (kondisi hamil)
- Muhamad Aditya (14)
- Kimora Azzalea Racmadi (4)
- Saidah, perempuan (55)
Korban Terlihat Ceria Sehari Sebelum Kejadian
Para guru SMP Kartiyoso Semarang, tempat Aditya bersekolah, mendatangi lokasi rumah terbakar. Gurunya menyebut korban lebih ceria sehari sebelumnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Dyong Wahyuni menyampaikan duka mendalam atas kepergian salah satu siswanya, Muhammad Aditya (14), yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.
"Anaknya itu kemarin masih ceria sekali di sekolah. Nggak ada feeling apa-apa. Dia semangat sekali belajar," kata Dyong.
Menurut Dyong, Adit sempat mengalami masa sulit dan enggan bersekolah. Namun pihak sekolah melakukan pendekatan dan kunjungan rumah, hingga akhirnya Adit kembali semangat dan aktif belajar di kelas 7C.
"Kita tiga hari yang lalu ke sini untuk home visit, kenapa sih tidak berangkat sekolah. Tapi kemarin ini sudah berangkat, ceria, salim bahkan tiga kali dengan kami. Anaknya lebih ceria dari biasanya. Anaknya baik, santun sama bapak ibu guru santun sekali," ungkapnya.
Selengkapnya di halaman berikutnya:
(apu/afn)