Rafa Bocah Pekalongan yang Meninggal akibat Gigitan Ular Weling Dimakamkan

Rafa Bocah Pekalongan yang Meninggal akibat Gigitan Ular Weling Dimakamkan

Robby Bernardi - detikJateng
Minggu, 20 Jul 2025 12:46 WIB
Pemakaman Rafa, bocah yang meninggal usai dirawat akibat gigitan ular weling, di TPU Desa Bukur, Pekalongan, Mnggu (20/7/2025).
Pemakaman Rafa, bocah yang meninggal usai dirawat akibat gigitan ular weling, di TPU Desa Bukur, Pekalongan, Mnggu (20/7/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan -

Setelah sebulan berjuang, Rafa Ramadhani Suwondho (12), warga Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, yang viral digigit ular weling saat tidur, meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan pagi tadi.

Pantauan detikJateng, jenazah tiba di rumah duka Minggu (20/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Jenazah Rafa kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Bukur sekitar pukul 10.00 WIB.

Suwondo, ayah Rafa, usai prosesi pemakaman kepada wartawan mengungkapkan, kondisi Rafa menurut dokter belum juga sadar saat dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum sadar (kondisi) dari awal sampai akhir. Saya nungguin sama ibunya. Ya keterangan dokter, kondisi sudah menurun semua sejak pagi (Sabtu 19/7)," kata Suwondo.

Suwondo melanjutkan, kondisi Rafa sejak Sabtu pagi terus menurun hingga tengah malam.

ADVERTISEMENT

"Jam 11 (malam), dipanggil kondisi rawa menurun lagi. Sekitar jam 12 (malam), sudah tidak ada," tutur Suwondo.

Pemakaman Rafa, bocah yang meninggal usai dirawat akibat gigitan ular weling, di TPU Desa Bukur, Pekalongan, Mnggu (20/7/2025).Suwondo, ayah Rafa, bocah yang meninggal usai dirawat akibat gigitan ular weling, usai pemakaman anaknya di TPU Desa Bukur, Pekalongan, Mnggu (20/7/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Rafa, yang merupakan anak pertama Suwondo, semestinya saat ini sudah duduk di bangku Kelas 6 SD. Bahkan, saat hari Rafa digigit ular weling pada Senin (16/6), keluarga tengah bersiap menghelat acara sunatan.

"Ya, rencana mau sunat, sudah persiapan. Sudah kurang lima hari, undangan sudah disebar," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kisah Rafa viral di media sosial usai RSUD Kajen disebut salah diagnosis. Kuasa hukum keluarga Rafa, Imam Maliki, mengungkapkan insiden tragis itu terjadi pada Senin (16/6) dini hari. Saat itu, korban tengah tidur.

"Dari keterangan pihak keluarga ke kita, kronologis awal pada Senin (16/6) pukul 04.00 WIB. Yang mana, adik RR sedang tidur. Ibunya kaget, karena ular melewatinya, kemudian ular menggigit anaknya," kata Imam saat ditemui detikJateng, Selasa (24/6) di Kantor LBH Garuda Kencana Indonesia, Kabupaten Pekalongan.

Sempat dibawa ke mantri kesehatan, Rafa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen Senin pagi. Saat itu, RSUD memberikannya suntikan dan oksigen selama sekitar 45 menit. RS menganggap pasien kondisinya aman sehingga bisa dilakukan rawat jalan.

"Disuntik, dioksigen, sekitar 45 menit kemudian dicabuti semua. Rumah sakit menganggap pasien tidak apa-apa dan disarankan untuk dibawa pulang. Pihak keluarga meminta pasien di rawat inap, RSUD meminta pasien dirawat rumah saja," ungkap Imam.

Sekitar pukul 06.27 WIB, pihak keluarga membayar administrasi rumah sakit dan membawa pulang pasien. Namun, belum juga sampai ke rumah, pasien kejang-kejang.

"Di perjalanan pulang, pasien kejang-kejang. Keluarga panik, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pekajangan," kata Imam.

Humas RSUP Dr Kariadi Semarang, Aditya Kandu Warenda, mengonfirmasi kabar meninggalnya Rafa. Ia menyebut, Rafa meninggal dini hari tadi.

"Nggih, leres (betul), pasien R sudah dinyatakan meninggal tadi pagi jam 00.32 WIB. Menurut tim medis jaga malam," kata Aditya saat dihubungi detikJateng, Minggu (20/7).




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads