Guru Madin di Demak Viral Didenda Rp 25 Juta Dapat Donasi Motor-Umrah

Guru Madin di Demak Viral Didenda Rp 25 Juta Dapat Donasi Motor-Umrah

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 19 Jul 2025 20:37 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menemui guru madrasah diniyyah (madin) di Kabupaten Demak berinsia AZ (50) yang viral didenda wali murid hingga Rp 25 juta, Sabtu (19/7/2025).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menemui guru madrasah diniyyah (madin) di Kabupaten Demak berinsia AZ (50) yang viral didenda wali murid hingga Rp 25 juta, Sabtu (19/7/2025). Foto: Dok Humas Pemprov Jateng
Demak -

Usai viral karena didenda wali murid senilai Rp 25 juta, seorang guru Madrasah Diniyyah atau madin berinisial AZ (50) di Karanganyar, Demak kini malahan mendapatkan banyak donasi. Zuhdi begitu sapaannya mendapatkan motor hingga akan diberangkatkan umrah.

Bantuan ini salah satunya berasal dari pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Mitfah. Pendakwah kondang ini datang langsung menemui Zuhdi di rumahnya Desa Cangkring Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak siang tadi.

Pada kesempatan itu Gus Miftah memberikan bantuan sepeda motor dan umrah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tanda cinta saya kepada Pak Kiai Zuhdi saya terenyuh bapak harus naik motor ke tempat ngajar dengan sarana seadanya. Maka saya tadi pas kebetulan jalan lewat spontan beli motor untuk beliau," kata Gus Miftah dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (19/7/2025).

Gus Miftah mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Bahkan dia juga akan memberangkatkan umrah kepada Zuhdi dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

"Sudah sejak awal kalau dia didenda Rp 25 juta itu yang bayar saya. Dan insyaallah Pak Zuhdi dalam waktu dekat akan kita berangkatkan umrah," ungkapnya.

Menurutnya kedatangan ini juga sebagai bentuk respons dari pihak pemerintah pusat Presiden Prabowo Subianto. Dia mengaku diminta untuk menyelesaikan permasalahan guru madin yang didenda Rp 25 juta karena menampar muridnya.

"Saya sampai saya mau sowan ke Demak untuk respons secara cepat untuk postingan save guru ngaji di Demak," jelasnya.

"Ini bahwa presiden sangat fokus terhadap masalah sosial di masyarakat. Walaupun ini saya berinisiatif pribadi kebetulan saya berkawan dekat," dia melanjutkan.

Atas kejadian tersebut Gus Miftah mengimbau kepada pihak kepolisian untuk melihat perkara yang masuk ke polres. Dia bilang jangan sampai kasus yang sepela tidak sampai memenuhi unsur bukti justru ditangani.

"Saya justru mengimbau kepada kepolisian ketika ada masalah kecil itu tidak sampai memenuhi unsur bukti mendingan ditolak saja. Artinya terjadi damai karena adanya dugaan unsur pidana," jelasnya.

"Kalau dari awal polisi sudah menolak maka tidak ada kejadian ini," jelasnya.

Ditemui Wagub Jateng

Selain Gus Miftah, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) juga turut datang untuk menemui Pak Zuhdi. Dia mengaku prihatin atas kasus tersebut.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin menegaskan pentingnya adab dalam dunia pendidikan. Dia mendorong penyelesaian persoalan secara kekeluargaan dan edukatif.

Gus Yasin menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Menurutnya, kasus seperti ini bukan hanya menyangkut individu guru dan murid, melainkan mencerminkan arah pendidikan saat ini.

"Kalau permasalahan kecil dibesarkan, akhirnya anak yang jadi korban. Kasus ini bahkan sempat viral. Anak jadi takut sekolah, guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (19/7/2025).

Dia menyoroti pentingnya peran orang tua dalam pendidikan karakter anak. Gus Yasin bilang pentingnya kerja sama antara rumah dan sekolah, bukan saling menyalahkan.

"Datang kan tidak harus materi, tapi membawa semangat perlindungan dan edukasi. Agar masyarakat tahu hak dan jalur yang tepat, bukan malah jadi korban tekanan," tegasnya.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads