Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung mendata ada 105 SDN dari 406 SDN yang ada kekurangan siswa baru. Kekurangan siswa baru tersebut beragam dari hanya mendapat 1 siswa hingga 10 anak dalam sekelasnya.
"Kalau yang dapat 1 siswa hanya 2 sekolahan, SDN Negeri Butuh (Temanggung) dan SD Negeri Pengilon (Bulu). Tapi, yang dapat siswa 1 sampai 5 ada kurang lebih 33 sekolahan," kata Kepala Dindikpora Kabupaten Temanggung, Agus Sujarwo, saat dihubungi detikJateng, Rabu (16/7/2025).
"105 SD Negeri yang dapat murid 1 sampai 10, dari 406 SD," sambung Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analisis untuk SDN yang memperoleh siswa di bawah 10 anak, kata Agus, salah satunya faktor demografi. Terlebih, saat ini terdapat banyak pilihan selain bersekolah di sekolah negeri.
"Jadi memang siswa inputannya dari usia SD 7 sampai 9 memang jumlahnya hanya segitu. Yang kedua, di lokasi itu banyak sekolah. Jadi, banyak alternatif bagi orang tua untuk memilih sekolahan," imbuh Agus.
Untuk mempertahankan keberadaan sekolah yang kekurangan siswa, kata Agus, pihak tetap berusaha memperbaiki sarana dan prasarana (sarpras).
"Karena apapun, orangtua yang dilihat sarpras sekolahan. Yang kedua, kualitas guru dan pendidik," ujarnya.
"Yang ketiga promosi bahwa mutu semua sekolah hampir setara. Tidak ada yang timpang, bisa dibuktikan dengan hasil assemen nasionalnya. Itu yang kita lakukan," tegas dia.
Meski begitu, belum ada rencana untuk merger sekolah-sekolah tersebut. Sebab, angka usia sekolah bisa berbeda setiap tahunnya.
"Tahun kemarin belum ada yang di-regrouping. Karena kita baru mengumpulkan data, setiap tahun belum tentu sekolah yang sama dengan tahun berikutnya dapatnya siswanya juga sama, kan ndak. Ada yang berubah, ada yang naik, ada yang turun dan lain sebagainya," pungkasnya.
(afn/apl)