Seorang pengamen waria marah-marah ke pengunjung Alun-alun Purbalingga karena merasa tersinggung dikasih uang Rp 2.000. Aksi waria itu viral di media sosial.
Pengamen yang marah-marah itu tertangkap kamera video warga dan diunggah di Instagram oleh akun @infopurbalingga.id. Akun Instagram ini mengunggah 2 potongan video mengenai kejadian tersebut.
Unggahan kejadian berdurasi 33 detik ini menggambarkan saat pengamen waria tersebut beraksi. Terlihat pengamen tersebut hendak pergi setelah mengamen. Lalu dia kembali sambil marah ke pengunjung alun-alun dan memamerkan pada tahun 2013 sudah pernah memiliki mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah kejadian viral terjadi di Alun-Alun Purbalingga (PBG) saat seorang waria berinisial Cika membuat keributan hingga memicu kemarahan warga. Kejadian tersebut berawal saat Cika mengamen dan diberi uang Rp2.000, namun ia menolak dan malah membalas dengan ucapan kasar," tulis unggahan akun ini seperti dilihat detikJateng, Senin (14/7/2025).
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Satpol PP Purbalingga, Sutrisno mengaku sudah menerima adanya aduan tersebut. Usai mendapatkan laporan ini pihaknya langsung menggelar operasi.
"Itu sudah tahu, kemarin hari Jumat teman-teman sudah melakukan upaya sweeping. Di GOR kemudian di Alun-alun. Tapi memang tidak ketemu warianya," kata Sutrisno kepada detikJateng hari ini.
Dirinya menyebut peristiwa yang viral di media sosial itu bukan yang pertama kali terjadi. Ia sudah pernah mendapatkan laporan sebelumnya kejadian yang sama.
"Kita sudah dapat informasinya. Kejadian sebelumnya juga sudah ada. Di alun-alun sama di Purbalingga Food Centre (PFC) pada hari Kamis," terangnya.
Sutrisno menyebut pengamen ini memang kerap meresahkan masyarakat. Ia kerap meminta tapi jika diberi sedikit atau tidak diberi langsung marah.
"Resehnya itu seringnya mintanya diberi sedikit tidak mau, marah-marah," jelasnya.
Dengan adanya kejadian ini pihaknya terus melakukan operasi untuk mengejar pengamen waria ini. Dari informasi yang didapat ia bukan warga asli Kabupaten Purbalingga.
"Informasinya itu bukan orang sini, tapi orang Jawa Timur yang saya terima. Setelah yang viral kemarin orangnya tidak lagi. Kita masih mencari informasi tersebut. Tadi malam sudah kita informasikan ke anggota, tapi semalam hujan. Masih upaya mencari, setiap hari ada dua regu yang sweeping ke perempatan," pungkasnya.
(ahr/dil)