Kebakaran Rumah di Gisikdrono Semarang, Sempat Terdengar 2 Ledakan

Kebakaran Rumah di Gisikdrono Semarang, Sempat Terdengar 2 Ledakan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 13 Jul 2025 17:10 WIB
Kebakaran rumah di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Minggu (13/7/2025).
Kebakaran rumah di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Minggu (13/7/2025). Foto: dok. Warga
Semarang -

Warga Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, dihebohkan dengan kebakaran rumah di tengah perkampungan. Warga mengaku mendengar ada dua ledakan.

Pantauan detikJateng di RW 5 Kelurahan Gisikdrono sekitar pukul 15.00 WIB, tampak warga sudah berkumpul di gang kecil lokasi kebakaran. Api sudah padam dan hanya menyisakan barang-barang yang terbakar dan asap yang menguar.

Kebakaran rumah di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, akhirnya berhasil dipadamkan, Minggu (13/7/2025).Kebakaran rumah di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, akhirnya berhasil dipadamkan, Minggu (13/7/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu kamar dan dengan cepat membesar hingga menghanguskan hampir seluruh bagian bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledakan terdengar dua kali sebelum api menjalar ke lantai atas. Beruntung tidak ada korban jiwa atau luka, namun kerusakan ditaksir mencapai 90 persen.

Saksi mata yang merupakan warga setempat, Widodo (56), menyebut ledakan terdengar sesaat sebelum dirinya melihat ada api di rumah milik Mudiyono itu.

ADVERTISEMENT

"Saya lagi di lantai dua, lagi jemur pakaian. Tiba-tiba dengar ledakan dari rumah sebelah, terus kelihatan api besar di salah satu ruangan," kata Widodo saat ditemui detikJateng di lokasi, Minggu (13/7/2025).

Tak berselang lama, kata Widodo, ia kembali mendengar ledakan kedua di rumah dua lantai tersebut. Warga sekitar pun turut terkejut lantaran mendengar ledakan yang cukup keras.

"Ada dua ledakan, ledakan kedua lebih besar, terus apinya langsung naik sampai atas. Tapi untung nggak sampai merambat ke rumah lain," ujarnya.

Menurut Widodo, saat itu pemilik rumah sedang tidak ada, hanya istrinya yang masih berada di dalam. Beruntung, istri korban berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.

"Anak saya langsung telepon pemadam. Warga juga bantu memadamkan pakai selang sama ember," tambahnya.

Komandan Regu 1 Damkar Kota Semarang, Nanta memastikan penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik. Damkar tiba sekitar pukul 15.00 WIB.

"Saat datang sudah ada percikan api dari korsleting. Kebakaran karena hubungan arus pendek, nggak ada korban jiwa, hanya ada kerugian material. Apinya sempat besar, tapi bisa dilokalisir," jelasnya.

Tiga unit armada Damkar dikerahkan. Ia mengatakan, api sudah berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 15 menit.

"Kerusakan hampir 90 persen, terutama di bagian lantai 1 dan untuk rangka atap semuanya terbakar," tambahnya.

Sementara itu, Camat Semarang Barat, Elly Asmara, menyebut faktor utama penyebab kebakaran adalah instalasi listrik yang tidak sesuai standar.

"Kami melihat di titik kamar tepatnya, memang ada listrik tercolok, kemudian ditinggal entah itu untuk nge-charge HP atau TV dan sebagainya, dan kamarnya terkunci," jelasnya.

"Dan rumah kan belum 100 persen jadi. Jadi, ada rol kabel sambung-menyambung antara kamar dan kamar lain. Ini tidak diketahui oleh yang punya rumah. Ketahuannya sudah terjadi korsleting dan api semakin membesar," lanjutnya.

Ia pun menegaskan pentingnya kesadaran warga terhadap keamanan instalasi listrik, terutama di kawasan padat penduduk.

"Dalam seminggu ini sudah dua kejadian di Semarang Barat. Kami sudah bentuk relawan kebakaran di kelurahan, tapi mudah-mudah bisa lebih menyeluruh sampai ke tingkat RT," katanya.

Elly juga meminta agar warga makin waspada dan tidak meninggalkan alat elektronik menyala tanpa pengawasan. Nantinya, proses bantuan tanggap darurat akan dilakukan oleh BPBD dan PMI, termasuk asesmen kerusakan, bantuan terpal, matras, hingga kerja bakti warga setempat.

"Kerusakannya lumayan, karena atapnya hilang semua. Mudah-mudahan di lantai bawah masih bisa dimanfaatkan untuk ditinggali," jelasnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads