Sering kita baca di berita-berita, ular muncul ketika dan setelah banjir. Hal ini kemudian menambah masalah baru bagi masyarakat yang tengah terdampak banjir. Pasalnya, kemungkinan gigitan ular yang berbisa meningkat.
Sebenarnya, apa yang menyebabkan ular muncul saat banjir? Langsung saja, simak kemungkinan penyebabnya yang telah detikJateng rangkumkan melalui artikel berikut. Baca sampai tuntas, ya!
Penyebab Ular Sering Muncul Saat Banjir
1. Terseret Arus Banjir
Dikutip dari laman Snake Informer, secara umum, ular dapat berenang secara naluriah, bahkan sejak mereka keluar dari cangkang telur. Caranya berenang adalah dengan bergerak menyerupai huruf S.
Meski begitu, tetap ada tingkatan kemahiran berenang di antara ular. Spesies yang terbiasa hidup di area sekitar rawa, kolam, sungai, maupun danau biasanya merupakan perenang handal. Di sisi lain, ular-ular dataran tinggi tidak begitu mahir.
Ketika ada banjir, utamanya banjir bandang dengan kecepatan tinggi, ular mungkin saja terseret arus dari tempatnya tinggal. Sama seperti manusia, ular akan kesulitan mengontrol dirinya di arus air yang bergerak pesat.
Sebagai contoh, pada 2010 silam, banjir besar di Queensland Australia turut menyeret para ular. Menurut keterangan dari Majalah Time, banyak ular bahkan tersapu air hingga masuk Bandara Rockhampton.
"Mereka semua telah terbawa arus melalui sistem (saluran/pipa) dan inilah tempat mereka akhirnya berakhir," terang Kevin Lucas, seorang petugas keselamatan yang saat itu bertugas di bandara.
2. Mencari Tempat Tinggal Baru
Di seluruh dunia, ular punya tempat tinggal yang variatif. Bahkan, menurut penjelasan dari situs Seattle Snakes, makhluk melata satu ini akan dengan senang hati tinggal di mana pun. Yang terpenting, tempat tersebut menawarkannya perlindungan.
Oleh karena itu, detikers mungkin akan menemukan ular tinggal di lubang tanah bekas galian hewan lain, batang pohon yang roboh, di bawah tumpukan batu, di tengah-tengah rerumputan tinggi, dan lain sebagainya.
Ketika banjir meluluhlantakkan apa pun di depannya dan menggenangi suatu wilayah, ular yang tempat tinggalnya terdampak akan pergi. Sama seperti manusia, mereka akan mencari tempat bernaung baru. Jadi, jangan heran jika berpapasan dengan ular.
Ular juga tak akan segan untuk masuk rumah-rumah yang ditinggalkan akibat banjir. Dilansir The Guardian, banjir besar di Wales pada Mei 2025 lalu membuat ribuan orang mengungsi. Tatkala kembali ke rumah, mereka disambut dengan tamu tak diundang: ular.
"Jadi ketika penduduk kembali ke rumah mereka, mereka tidak hanya harus berhadapan dengan banjir dan lumpur, dalam beberapa kasus mereka harus berhadapan dengan ular, laba-laba, dan hewan-hewan lain," jelas Dave Owens, koordinator pemulihan bencana banjir setempat.
3. Mengikuti Kepergian Mangsa Buruannya
Sebagai makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri, ular harus berburu secara rutin. Makanan ular bisa sangat bervariasi, mulai dari burung dan telurnya, tikus, kadal, hingga mamalia berukuran kecil.
Disadur dari laman Flick, banjir membuat binatang-binatang ini berpindah meninggalkan habitat lamanya. Kepergian mereka akan dibuntuti ular. Ular akan mencari tempat baru dekat sumber makanannya.
Dengan alasan inilah, detikers perlu berhati-hati masuk rumah setelah banjir menggenang. Rumahmu bisa jadi dipilih hewan-hewan pengerat dan bersama dengannya, ular, sebagai destinasi baru untuk melanjutkan hidup.
Tips Menghadapi Masalah Ular yang Muncul Karena Banjir
Bertemu ular di situasi banjir adalah pengalaman yang tak diinginkan. Namun, jika ternyata terjadi, detikers harus mengetahui langkah tepat untuk diambil. Berikut poin-poin pentingnya sebagaimana diuraikan oleh Robert A Pierce, seorang spesialis perikanan dan satwa liar di laman University of Missouri:
A. Di Luar Rumah
- Hindari mengangkat puing atau benda lain dengan jari.
- Kenakan sepatu bot antiular dengan tinggi minimal 10 inci.
- Jangan sekali-kali melangkahi batang kayu atau benda lain. Kecuali, jika bagian seberang terlihat jelas aman. Tentunya, detikers tidak ingin secara tak sengaja menginjak ular, bukan?
- Bila bertemu ular, mundur dan biarkan mereka meneruskan perjalanannya. Berlawanan dengan kepercayaan umum, ular cenderung menjauhi manusia dibandingkan secara sukarela menyerang.
B. Di Dalam Rumah
- Bila melihat ular di ruangan tertentu, segera lakukan isolasi. Tutup jendela dan pintu.
- Apabila punya pengalaman menangani ular, tangkap dengan menggunakan alat bantuan. Namun, jika tidak, jangan coba-coba.
- Dalam kondisi ular terpojok dan berpotensi menyerang, bunuh dengan tongkat panjang atau cangkul. Jangan pernah coba membunuh ular dengan tangan. Ingat juga untuk memakai alat yang membuat tubuhmu aman dari jangkauan serangannya. Hanya bunuh apabila terpaksa karena ular memegang peran penting dalam ekosistem. Ketiadaan makhluk ini membuat populasi binatang pengerat, seperti tikus, tak terkendali.
- Lakukan penyegelan lubang di dinding atau pintu serapat mungkin. Periksa dan segel juga celah-celah yang mungkin jadi jalan masuk ular.
- Segera bersihkan halaman rumah dari puing-puing yang dibawa banjir. Halaman rumah yang bersih dan terlihat jelas membuat ular tidak nyaman bergerak. Pasalnya, mereka juga butuh perlindungan dari hewan pemangsa, seperti elang.
- Jika nahas tergigit, jangan coba-coba mengobatinya sendiri. Cukup lakukan pertolongan pertama, lalu hubungi fasilitas kesehatan terdekat.
Selagi masih punya waktu, detikers juga disarankan untuk sedikit banyak mempelajari jenis ular yang tinggal di wilayah sekitarmu. Kenali juga karakteristik ular berbisa dan tidak agar mudah membedakannya jika tak sengaja bertemu.
Nah, itulah 3 penyebab ular sering muncul saat banjir dan tips menghadapinya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(sto/afn)