Kenapa Ular Sering Menjulurkan Lidahnya? Ini Alasan dan Fakta Menariknya

Kenapa Ular Sering Menjulurkan Lidahnya? Ini Alasan dan Fakta Menariknya

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 21 Jun 2025 13:53 WIB
Potret ular sering menjulurkan lidah.
Ular menjulurkan lidah. (Foto: David Clode/Unsplash)
Solo -

Ular dikenal memiliki karakteristik unik yang tidak dimiliki oleh hewan lainnya, salah satunya berupa perilaku menjulurkan lidahnya. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang justru bertanya-tanya, kenapa ular sering menjulurkan lidahnya?

Sebagaimana diketahui, ular termasuk hewan melata yang menyimpan berbagai fakta menarik. Bahkan beberapa karakteristik yang ditemukan pada ular mungkin saja tidak bisa dijumpai pada hewan lainnya. Seperti diungkap dalam buku 'Hewan Melata' karya Dhany Ardyansyah, ular memiliki tubuh yang panjang dan tidak memiliki kaki.

Meskipun sekilas memiliki kemiripan dengan kadal, tapi ternyata ciri fisiologis ular sangat berbeda dengan kadal. Tak hanya tidak memiliki kaki, ular juga tidak mempunyai kelopak mata yang bisa terbuka atau tertutup. Sebaliknya, kelopak mata ular akan terus-menerus terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ada, ciri fisiologis lain pada ular yang tak kalah menarik untuk ditelusuri. Salah satunya mengenai kebiasaan ular yang suka menjulurkan lidahnya dalam tempo yang cepat dan kurun waktu yang berulang-ulang.

Lantas, apa alasan ular melakukannya? Sebagai cara untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada berbagai informasi menarik yang akan diungkap dalam artikel ini. Yuk, baca fakta menarik di balik alasan ular menjulurkan lidahnya!

ADVERTISEMENT

Alasan Ular Menjulurkan Lidah

Ternyata kebiasaan ular menjulurkan lidah bukan tanpa alasan. Sebaliknya, ular terus-menerus melakukannya dengan tujuan tertentu. Diungkap dalam buku 'Kuark - Mal Nutrisi, Hidroponik, Gerhana Bulan, dan Biofuel: Komik Sains Kuark Tahun 6 Edisi 09 Level 3' karya Gelar Soetopo, ular membutuhkan gerakan menjulurkan lidah agar dapat mengenali lingkungannya dengan baik.

Hal tersebut dikarenakan ular termasuk sebagai hewan poikiloterm. Apa itu hewan poikiloterm? Secara umum, istilah poikiloterm merujuk pada hewan yang berdarah dingin. Hewan-hewan yang berdarah dingin biasanya bisa menjaga suhu tubuhnya dengan cara bergantung pada suhu di sekitar lingkungan tempat mereka tinggal.

Salah satu cara agar hewan poikiloterm ini bisa menjaga suhu tubuhnya tetap stabil adalah dengan mengenali dengan baik lingkungan sekitar. Terlebih lagi sistem metabolisme tubuh hewan poikiloterm ini hanya mampu menghasilkan suhu tubuh yang sangat kecil, maka hewan ini cenderung akan mencari suhu lingkungannya sesuai dengan kebutuhannya.

Nah, sebagai hewan poikiloterm, ular juga melakukan hal yang sama. Mereka akan dengan cepat menjaga suhu tubuh mereka dengan mengikuti suhu lingkungan yang mereka lalui atau bahkan tinggali. Dengan begitu, mereka membutuhkan sebuah alat detektor di dalam tubuhnya agar bisa mengenali suhu-suhu di sekitar dengan baik.

Siapa sangka kalau ternyata alat detektor ular justru terletak pada bagian lidahnya. Ular selama ini menjulurkan lidahnya untuk membantu mereka dalam mendeteksi lingkungan sekitar. Melalui juluran lidahnya ini, ular bisa mengenali bau yang dihasilkan oleh lingkungan yang dilalui mereka.

Hal serupa juga dijelaskan M Sumarto dalam bukunya 'Ensiklopedia Hewan Ovipar', ular memiliki ciri utama berupa lidah yang panjang dan runcing yang dapat dijulurkan ke luar lewat rongga yang ada di bagian tengah bibirnya. Menariknya, ular bisa tetap menjulurkan lidahnya meski mulutnya tertutup dengan rapat.

Juluran lidah ular ini dilakukan agar mereka dapat mendeteksi bau yang dihasilkan oleh udara di sekitar. Pada bagian lidah ular telah dilengkapi dengan kelenjar yang mampu menangkap partikel bau di udara. Kemudian ular akan menarik kembali lidahnya ke dalam mulut agar dapat mengenali bau tersebut.

Adapun proses penarikan udara dari lidah menuju ke dalam mulutnya ini dilakukan dengan bantuan organ bernama jacobson. Dengan organ inilah, partikel bau yang menempel di lidah ular bisa diidentifikasi dan disalurkan ke bagian otak mereka untuk diproses dengan baik.

Ular Tidak Punya Daun Telinga

Keberadaan lidah ular yang mampu menangkap bau ternyata juga berkaitan erat dengan ketiadaan telinga pada hewan ini. Mungkin banyak yang baru menyadari ular tidak memiliki telinga bagian luar.

Seperti yang diungkap dalam buku 'Fisiologi Hewan' oleh Sonja Verra Tinneke Lumowa dan Sri Purwati, ular tidak memiliki daun telinga maupun struktur telinga luar yang biasanya dimiliki oleh hewan pada umumnya. Meskipun begitu, ular memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengenali getaran udara di sekitarnya. Hal ini bisa didapatkan melalui lidahnya yang dikenal sangat sensitif.

R Satmoko dalam bukunya '100% Unik dan Fakta: Seputar Hewan, Tumbuhan dan Alam' memberikan penjelasan tentang ular yang memiliki kemampuan dalam menangkap getaran udara dan aroma di sekitarnya melalui lidah.

Inilah yang membuat mereka tidak serta-merta mengenali suara dengan indera pendengarannya. Sebaliknya, ular memiliki kemampuan yang unik dalam merasakan getaran udara di sekitarnya. Maka tak heran, fungsi telinga ular cukup berbeda dengan yang kita miliki selama ini.

Terkait dengan getaran suara yang bisa dikenali oleh ular, terdapat juga fakta menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya fungsi tulang rahang yang bisa membantu ular dalam menangkap getaran suara meski tak begitu sempurna.

Dikatakan dalam laman National Zoo, ular memiliki tulang yang disebut sebagai kolumela yang terhubung ke tulang rahang. Keberadaan tulang ini memungkinkan ular untuk merasakan getaran yang dihasilkan oleh sekitarnya.

Sayangnya, getaran yang bisa dirasakan oleh ular hanya sebagian kecil dari suara yang bisa didengar oleh manusia. Ini dikarenakan getaran yang bisa dideteksi oleh ular hanya berkisar antara 50-1.000 Hertz saja. Padahal manusia bisa mendeteksi suara antara 20-20.000 Hertz.

Mengenal Organ Jacobson Ular

Sebelumnya telah dijelaskan sedikit tentang organ jacobson ular yang ternyata dapat membantu hewan melata ini untuk mendeteksi aroma. Di dalam buku '265++ Pertanyaan Sains Paling Seru & Norak' oleh Priyono, pengertian organ jacobson adalah organ tambahan yang dimiliki oleh ular untuk membantu mereka dalam mendeteksi aroma. Organ jacobson ini terletak di bagian dalam mulut mereka.

Organ jacobson baru bisa bekerja saat ular 'mengambil' partikel bau dengan lidah mereka untuk ditinggalkan di bagian dalam mulutnya. Gambaran cara kerja organ jacobson dapat berlangsung saat ular menjulurkan lidahnya agar bisa menyerap partikel bau yang ada di sekitar lingkungan tempat mereka berada.

Kemudian lidah tersebut akan menarik masuk partikel tadi dan meneruskannya pada organ jacobson. Nantinya organ ini akan memberikan sinyal pada otak tentang hasil proses yang telah mereka kenali, sehingga ular dapat membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan pada saat itu.

Keberadaan organ jacobson juga dapat membantu ular mengenali mangsa mereka. Masih dikutip dari buku karya Gelar Sutopo bertajuk 'Kuark - Kamuflase & Mimikri, Spa & Teknologi, Energi Gerak: Komik Sains Kuark Tahun 7 Edisi 08 Level 2', biasanya hewan akan meninggalkan gas-gas atau aroma tertentu. Kemudian ular akan mengenali aroma tersebut melalui proses lidah yang keluar-masuk untuk mengambil partikel udara dan dibantu oleh organ jacobson.

Terdapat sebuah penelitian kecil yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk memastikan kemampuan ular dalam mengenali bau dari bagian lidahnya. Eksperimen ini dilakukan oleh para peneliti dengan menutup mata ular. Siapa sangka ternyata ular masih bisa mengetahui keberadaan mangsanya meski mata mereka ditutup.

Sebaliknya, saat mulut ular yang ditutup, ular tidak bisa mengetahui mangsanya dengan mudah. Dengan begitu, hasil penelitian tersebut bisa membuktikan teori tentang organ jacobson dan kemampuan lidah ular dalam mendeteksi lingkungan sekitar dengan baik.

Itulah tadi rangkuman mengenai alasan ular menjulurkan lidahnya lengkap dengan fakta menarik yang mengungkap ular tak punya telinga, melainkan organ jacobson yang sangat berperan penting. Semoga informasi tadi dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads