Peternakan Ayam di Brebes Ambruk, Penjaga Tewas Tertimbun Kotoran

Peternakan Ayam di Brebes Ambruk, Penjaga Tewas Tertimbun Kotoran

Imam Suripto - detikJateng
Rabu, 09 Jul 2025 13:36 WIB
Proses evakuasi jenazah Syaefudin Niam, pekerja yang tewas tertimbun saat kandang ayam di Bulusari, Bulakamba, Brebes, ambruk. Korban ditemukan hari ini, Rabu (9/7/2025).
Proses evakuasi jenazah Syaefudin Niam, pekerja yang tewas tertimbun saat kandang ayam di Bulusari, Bulakamba, Brebes, ambruk. Korban ditemukan hari ini, Rabu (9/7/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Pekerja kandang ayam yang ambruk di Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Brebes, yang sempat dilaporkan tertimbun reruntuhan akhirnya ditemukan. Korban diketahui tewas dalam kondisi tertelungkup.

Korban yang bernama Syaefudin Niam (18), yang bekerja sebagai penjaga kandang, ditemukan tewas di bawah reruntuhan kandang, Rabu (9/7/2025) pukul 10.15 WIB. Tubuh korban dalam kondisi terkubur kotoran ayam.

Proses pencarian dilakukan sejak Senin (8/7) dengan melibatkan tim Basarnas Cilacap, SAR dari Brebes, PMI Brebes, BPBD Brebes, TNI dan Polri. Pencarian hari ketiga, pencarian ini membuahkan hasil. Korban ditemukan sudah meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Basarnas Cilacap, Brian Gautama, mengatakan korban ditemukan sekitar satu meter dari pintu keluar sektor B. Korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tertelungkup dan terkubur di bawah reruntuhan dan kotoran ayam.

Usai evakuasi, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga, selanjutnya dibawa ke ruang jenazah RSUD Brebes.

ADVERTISEMENT

"Korban ditemukan terkubur kotoran ayam, bangkai ayam, dan puing-puing kandang. Tubuh korban dalam kondisi telungkup. Jadi korban ini juga ketimpa besi baja," ungkap Brian Gautama di lokasi pencarian.

Pencarian korban sempat terkendala soal tumpukan material yang cukup tebal, terutama kotoran ayam. Keluarnya gas yang ditimbulkan dari kotoran ayam juga cukup mengganggu proses pencarian.

"Dengan ditemukannya korban, maka pencarian resmi ditutup," ujarnya.

Kepala Desa Bulusari, Syaefudin Trirosanto, juga membenarkan penemuan jenazah Syaefudin.

"Ya sudah ketemu pagi ini," ujar dia singkat saat dimintai konfirmasi.

Diketahui, kandang ayam tersebut ambruk pada Senin sekitar pukul 07.15 WIB. Bangunan milik Mutaqin, warga Kluwut, memiliki empat lantai dan terbuat dari beton pada bagian fondasi. Untuk rangka terbuat dari besi, sedangkan lantai kandang terbuat dari bambu yang dibelah. Bagian lantai 4, 3, dan 2 ini yang ambruk dan diduga menimpa salah satu pekerjanya.

Umar (54), salah satu peternak ayam tidak jauh dari lokasi kejadian mengungkapkan, usai ayam di kandang itu sudah mencapai 54 hari. Padahal, idealnya dipanen dalam umur 40 hari.

Karena adanya keterlambatan panenan itulah, bobot ayam bertambah yang menyebabkan bangunan tidak kuat.

"Keterlambatan panen ini lantaran pemerintah mematok harga ayam hidup minimal Rp 18 ribu per kilogramnya. Sehingga panen tersendat bahkan sama sekali tidak ada proses panen. Sehingga kapasitas ayam itu melebihi kemampuan kandang," ujarnya.

Sementara Kades Bulusari Syaefudin menerangkan selain bobot ayam, kandang itu sendiri sudah lapuk dimakan usia. Dengan ukurannya, bangunan tersebut bisa menampung 20 ribu ekor ayam per lantai.

"Setiap lantainya memiliki kapasitas kurang lebih 20 ribu ekor, dan total empat lantai kurang lebih 80 ribu ekor," tambah Kades.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads