Sejarah Hari Satelit Palapa yang Diperingati Hari Ini 9 Juli 2025

Sejarah Hari Satelit Palapa yang Diperingati Hari Ini 9 Juli 2025

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 09 Jul 2025 12:22 WIB
Hari Satelit Palapa Diperingati Tiap 9 Juni, Ini Sejarahnya
Ilustrasi Hari Satelit Palapa. (Foto: Edi Wahyono)
Solo -

Selain Hari Bhayangkara yang jatuh tanggal 1 kemarin, Juli 2025 juga punya segudang perayaan penting lain. Salah satunya adalah Hari Satelit Palapa yang diperingati setiap tanggal 9 Juli.

Dikutip dari laman resmi Djuanda University, satelit Palapa dibuat atas ide dan gagasan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Presiden yang dikenal dengan sebutan Bapak Pembangunan tersebut saat itu tengah mencari solusi terkait masalah komunikasi di wilayah Indonesia.

Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia sebagai suatu negara kesatuan punya wilayah yang sangat luas. Tak tanggung-tanggung, belasan ribu pulau tersebar dari ujung timur sampai barat. Tanpa kehadiran sarana komunikasi yang memadai, persatuan bangsa tak mungkin terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Palapa dipilih berdasar peristiwa bersejarah Sumpah Palapa (Amukti Palapa) dari Patih Gajah Mada. Sumpah tersebut diucap sang patih sebagai janji menyatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Begitulah kisah singkat asal-muasal satelit Palapa yang termasyhur. Lalu, bagaimana sejarahnya hingga 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa? Berikut ini kisah ringkasnya.

ADVERTISEMENT

Sejarah Peluncuran Satelit Palapa 9 Juli

Menurut keterangan dari Jurnal POAI bertajuk 'Satelit Pertama di Negara-Negara Asia Tenggara' oleh Muhammad Taufik Raisal dan Abu Yazid Raisal, satelit pertama Indonesia adalah Palapa-A1.

Satelit ini dibuat oleh Hughes Aircraft Company, tepatnya Hughes Space and Communications Company. Di kemudian hari, divisi satelit ini menjadi bagian dari Boeing Satellite Systems, anak perusahaan Boeing, perusahaan asal Amerika Serikat.

Program pembangunan satelit ini dimulai pada Februari 1975. Kala itu, pemerintah Indonesia memberi 2 kontrak berbeda untuk membangun 2 satelit, stasiun kontrol induk, dan 9 stasiun Bumi.

Dirujuk dari dokumen unggahan Digilib Institut Teknologi Bandung (ITB), biaya proyek satelit Palapa-A1 mencapai 561 miliar rupiah. Dengan kucuran jumlah uang yang tak sedikit tersebut, peluncuran satelit berhasil dilakukan setelah 17 bulan proses. Waktu ini sekaligus jadi jadwal produksi tercepat yang pernah dilakukan tim pembuat kala itu.

Dibuat dengan model HS-333, satelit Palapa A punya 12 transponder dengan kapasitas setara 6.000 sirkuit suara. Sebagai informasi, transponder adalah komponen utama yang berfungsi sebagai alat penerima sekaligus pemancar ulang sinyal.

Diah Yuniarti dalam tulisannya, Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia, menerangkan bahwa 6 dari total 12 transponder Palapa-A1 dimuati oleh telefoni. Sementara itu 1 transponder digunakan untuk program televisi nasional, sedangkan 5 sisanya dijadikan cadangan atau backup.

Satelit Palapa punya spesifikasi tinggi 3,41 meter, diameter 1,9 meter, dan berat peluncuran 574 kilogram. Satelit ini kemudian diluncurkan dengan roket Delta di Cape Canaveral Air Force Station, Florida, Amerika Serikat, pada 8 Juli 1976.

Dilansir detikNews, pengaktifan satelit Palapa di Indonesia lalu dilakukan pada Jumat, 9 Juli 1976 melalui Stasiun Pengendali Utama (SPU) Cibinong, tepatnya pukul 06.31 WIB. Prosesinya disaksikan oleh Presiden Soeharto beserta pejabat-pejabat negara lain.

Berangkatnya Palapa-A1 ke ruang angkasa menjadikan Indonesia negara Asia pertama yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). Peristiwa ini juga sekaligus memasukkan Indonesia dalam daftar negara-negara awal dunia peluncur SKSD.

Oleh karena itu, 9 Juli ditetapkan sebagai Hari Satelit Palapa sampai sekarang.

Satelit-satelit Pengganti Palapa-A1

Kembali diringkas dari Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia tulisan Diah Yuniarti, pada 11 Maret 1977, satelit Palapa-A2 menyusul diluncurkan dari Cape Canaveral. Satelit ini diberangkatkan untuk menggantikan Palapa-A1 jika menemui kegagalan.

Pada 1979, untuk mempertahankan operasi sistem Palapa, pemerintah merencanakan pembuatan satelit baru. Sebab, Palapa-A1 dan A2 berturut-turut mengakhiri masa baktinya pada 1983 dan 1987.

Spesifikasinya pun dibuat lebih mutakhir. Palapa-B1 memiliki 24 transponder, 2 kali lebih banyak ketimbang satelit Palapa generasi sebelumnya.

Satelit Palapa-B1 diluncurkan pada Juni 1983 dengan memakai sistem transportasi antariksa. Peluncurannya berhasil dan Palapa-B1 ditempatkan di lokasi 108Β° BT, tetapi juga berubah ke titik lain. Tujuh tahun kemudian, yakni 1990, Palapa-B1 dijual untuk kepentingan bisnis satelit inklinasi.

Usai Palapa-B1 berakhir pengoperasiannya pada 1990, Indonesia sempat beberapa kali lagi meluncurkan satelit Palapa, dengan rincian:

  • Satelit Palapa-B2: Diluncurkan 26 Februari 1984, tetapi gagal karena ada masalah.
  • Satelit Palapa-B2P: Diluncurkan 21 Maret 1987
  • Satelit Palapa-B2R: Diluncurkan 14 April 1990
  • Satelit Palapa-B4: Diluncurkan 14 Mei 1992
  • Satelit Palapa-C1: Diluncurkan 31 Januari 1996
  • Satelit Palapa-C2: Diluncurkan 15 Mei 1996
  • Satelit Palapa-D: 31 Agustus 2009

Nah, itulah sejarah ringkas Hari Satelit Palapa yang diperingati tiap tanggal 9 Juli. Semoga bermanfaat!




(sto/apu)


Hide Ads