Promosi Seklur Jadi Lurah di Semarang Ditunda Buntut Dugaan Lecehkan 2 Wanita

Promosi Seklur Jadi Lurah di Semarang Ditunda Buntut Dugaan Lecehkan 2 Wanita

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 08 Jul 2025 11:40 WIB
ilustrasi
Ilustrasi pegawai kelurahan di Kota Semarang lecehkan 2 wanita saat karaoke. Foto: Edi Wahyono
Semarang -

Seorang sekretaris kelurahan (seklur) di wilayah Semarang Tengah terseret kasus dugaan pelecehan seksual. Karena ulahnya, promosinya menjadi lurah disebut ditunda.

Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva, tak tinggal diam. Promosi jabatan terduga pelaku sebagai lurah yang sempat diusulkan langsung dibatalkan.

"Promosi sudah kita usulkan, tapi karena kasus ini jadi polemik masyarakat, kita pending dulu. Terbukti atau tidak terbukti, karena menyangkut pelecehan, tidak ada toleransi," kata Amoy kepada detikJateng, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak kecamatan, lanjut Amoy, juga akan menyurati Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, untuk menyampaikan permohonan penundaan promosi jabatan pegawai tersebut.

"Besok akan kami buatkan surat kepada Bu Agustina untuk dipertimbangkan. Kami tidak ingin kasus ini dianggap sepele," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia pun mengaku jengkel dengan ulah bawahannya itu. Meski terduga pelaku membantah tudingan itu, Amoy menegaskan, sanksi tetap dijatuhkan secara administratif.

"Saya sebagai pimpinannya jengkel. Tapi kepada pihak yang merasa jadi korban, saya minta maaf atas kelakuan staf saya," ujarnya.

Amoy mengaku awalnya sempat mencoba mendorong penyelesaian secara kekeluargaan. Namun, ia juga membuka ruang apabila korban ingin melanjutkan ke jalur hukum.

"Kalau sudah masuk ke Polres, ya silakan saja. Saya tidak menghalangi. Tapi tetap saya sarankan, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan lebih baik," katanya.

Sebelumnya, video pengakuan korban viral usai diunggah oleh akun Instagram @dinaskegelapan_kotasemarang. Video berdurasi dua menit itu langsung menyita perhatian warganet dan telah dilihat oleh 77 ribu akun.

Dalam pengakuannya, perempuan berinisial U (19) itu menyebut kenal dengan pelaku melalui aplikasi pertemanan Omi. Mereka kemudian sepakat bertemu dan dijemput oleh pelaku yang membawa mobil dinas.

Ia menjelaskan, tindakan tak senonoh telah diterimanya sejak berada di dalam mobil menuju tempat karaoke. Di tengah karaoke, pelaku kembali bertindak tidak sopan dan melecehkan U.

"Aku nangis, tapi dia malah bentak-bentak bilang kalau dia udah kasih semuanya ke aku. Aku bilang aku nggak minta. Aku melarikan diri ke toilet dan akhirnya temen aku yang jadi korban selanjutnya," kata perempuan itu dalam akun @dinaskegelapan_kotaaemarang, Selasa (7/7/2025).

Unggahan tersebut langsung menyulut reaksi publik. Banyak warganet mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberi sanksi tegas tanpa kompromi.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads