3.091 Kursi SMA-SMK Gratis Jateng Belum Terisi, Pemprov Buka SPMB Tahap II

3.091 Kursi SMA-SMK Gratis Jateng Belum Terisi, Pemprov Buka SPMB Tahap II

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 07 Jul 2025 21:24 WIB
Suasana pendaftaran pra SPMB Disabilitas di Disdik Kota Semarang, Senin (17/2/2025).
Suasana SMPB di Semarang. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) bakal membuka Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap II untuk SMA-SMK gratis mitra program Pemprov Jateng. Sebab, masih ada 3.091 kursi yang belum terisi.

Kepala Disdikbud Jateng, Sadimin mengatakan terdapat total 5.004 kursi yang tersedia di 139 SMA/SMK swasta mitra program kemitraan Pemrov Jateng. Dalam SPMB sebelumnya, total kursi yang terisi hanya 1.913.

"Kuota SPMB sampai saat ini mestinya kalau 100 persen itu 5.004, dari 139 SMA/SMK swasta (mitra) baru terisi 1.913, sehingga sisa kuota masih 3.091," kata Sadimin saat dihubungi wartawan, Senin (7/7/2025).

SPMB tahap II untuk SMA-SMK swasta gratis itu akan dilaksanakan mulai 7-9 Juli 2025. Namun, SPMB tahap kedua dikhususkan bagi peserta yang sudah ikut seleksi tahap pertama tetapi gagal lolos di SMAN/SMKN Jateng.

"Kemudian terdata pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan telah terverifikasi dan tervalidasi dalam kategori P1, P2, atau P3, cut off tanggal 26 juni 2025," jelasnya.

Tak hanya itu, anak-anak dari panti asuhan dan Anak Tidak Sekolah (ATS) juga diperbolehkan mendaftar asalkan datanya sudah terintegrasi dalam sistem SPMB Jateng.

"Kemudian belum diterima atau terdaftar di satuan pendidikan lain dan status calon murid baru di dalam Dapodik tidak aktif," kata dia.

Pembukaan tahap kedua ini, kata Sadimin, mengacu pada Surat Keputusan Kepala Disdikbud Jateng Nomor 400.3.1/07807 sebagai dasar hukum pelaksanaan seleksi lanjutan.

Tujuannya untuk memaksimalkan daya tampung sekolah swasta mitra pemerintah, sekaligus menjadi bentuk afirmasi pendidikan bagi warga kurang mampu guna memastikan tidak ada satu pun anak dari keluarga miskin yang tertinggal dalam akses pendidikan.

"Untuk anak miskin yang sudah mendaftar di sekolah negeri sekitar 70 ribu, sementara yang belum mendaftar itu sekitar 7 ribu. Nah, ini akan kita optimalkan di SMA/SMK swasta program kemitraan," ujarnya.

"Sehingga memang ada yang masuk DTKS itu tidak melanjutkan. Sehingga bagi calon murid baru yang belum mendapatkan sekolah maka bisa mendaftar di SMA SMK swasta program kemitraan," lanjutnya.

Dengan SPMB tahap kedua ini, Sadimin berharap semua siswa dari keluarga tidak mampu yang belum tertampung bisa segera masuk sekolah tanpa terkendala biaya.

Diketahui Pemprov Jateng bekerjasama dengan 139 sekolah swasta yang terdiri atas 56 SMA dan 83 SMK yang tersebar di seluruh Jawa Tengah untuk menyediakan total 5.004 kursi tambahan SPMB tahun ajaran 2025/2026. Pemprov menggratiskan biaya di sekolah swasta tersebut bagi siswa miskin.




(afn/dil)


Hide Ads