Bikin Flyover Tikungan 90 Derajat, 8 Insinyur India Diberhentikan

Internasional

Bikin Flyover Tikungan 90 Derajat, 8 Insinyur India Diberhentikan

Anisa Indraini - detikJateng
Jumat, 04 Jul 2025 18:53 WIB
Jembatan layang dengan tikungan 90 derajat, yang dibangun di daerah Ashbagh, India, dikritik warga.
Flyover Bertikungan 90 Derajat yang Dikritik Keras. Foto: Dok. The Indian Express.
Solo -

Delapan orang insinyur di India diberhentikan sementara oleh Pemerintah Madhya Pradesh, Bhopal, India. Peneybabnya karena mereka membangun jembatan layang di atas rel (ROB) dengan tikungan tidak biasa hingga 90 derajat.

Dilansir The Economic Times yang dikutip detikFinance, Jumat (4/7/2025), teknisi yang diberhentikan di antaranya tujuh insinyur (termasuk dua kepala teknisi) dari Departemen Pekerjaan Umum (PWD) dan satu pensiunan insinyur pengawas. Tidak hanya itu, badan konstruksi dan konsultan desain juga masuk daftar hitam.

"Saya menyadari kelalaian serius dalam pembangunan ROB Aishbagh dan memerintahkan penyelidikan. Berdasarkan laporan penyelidikan, tindakan telah diambil terhadap delapan teknisi PWD," ujar Kepala Menteri Mohan Yadav.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat pun mempertanyakan desainnya dan bertanya-tanya bagaimana kendaraan bisa melewati tikungan tajam 90 derajat. Usai mendapatkan kritikan dari warga sebuah komite telah dibentuk untuk melakukan perbaikan yang diperlukan terhadap jembatan layang tersebut.

"Peresmian ROB hanya akan dilakukan setelah perbaikan dilakukan," ucap Yadav.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, jembatan layang tersebut dibangun dengan menelan anggaran sekitar Rp 3,4 miliar. Jembatan ini ditujukan untuk meningkatkan konektivitas antara Mahamai Ka Bagh, Pushpa Nagar dan area stasiun dengan New Bhopal.

Minggu lalu, PWD membentuk sebuah komite untuk menemukan solusi pergerakan kendaraan yang aman di jembatan tersebut. Para pejabat yang terkait dengan pembangunan berpendapat bahwa tidak ada pilihan lain selain membangun jembatan dengan cara ini, mengingat minimnya lahan dan keberadaan stasiun kereta metro di dekatnya.

"Jika sedikit lahan tambahan tersedia, tikungan tajam 90 derajat tersebut dapat diubah menjadi tikungan," tutur para pejabat.




(apl/dil)


Hide Ads