Polisi mengungkap, 39 peluru di kios es teh di Wonodri, Semarang ternyata kaliber 5,56 milimeter. Peluru itu biasa digunakan untuk senapan militer standar NATO (North Atlantic Treaty Organization).
"Iya, itu (peluru standar NATO untuk senapan serbu)," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, saat dihubungi detikJateng, Jumat (4/7/2025).
Namun, Andika belum bisa memastikan latar belakang pemilik peluru tersebut. Baru diketahui bahwa peluru tersebut rupanya milik mendiang polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu anggotanya kan sudah meninggal lama, nggak diketahui (bertugas di mana). Makanya ini saya sedang cek untuk dipastikan lagi," ujarnya.
"Informasi yang kita dapat cuma istri yang bersangkutan ini menyuruh anaknya mengembalikan ke kepolisian, tapi lupa, kebawa lah," lanjutnya.
Ia mengatakan, pihak kepolisian masih terus mendalami kepemilikan peluru kaliber 5,56 mm tersebut.
"Masih dipastiin dulu. Saya kan juga harus pastiin kalibernya berapa milimeter, peruntukannya untuk senjata apa saja, kemudian dulu itu bagaimana. Itu masih didalami dulu semuanya," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, 39 peluru itu ditemukan di sebuah kios di Jalan Wonodri, Kota Semarang, pada Minggu (29/6) malam. Penyewa baru dari kios tersebut terkejut saat bersih-bersih menemukan peluru di dalam kontainer warna abu-abu di sana.
Temuan itu kemudian diserahkan ke kepolisian. Diketahui peluru tersebut berjenis kaliber 5,56 mm yang biasa digunakan untuk laras panjang.
Polrestabes Semarang masih melakukan pendalaman dari hasil temuan peluru itu. Hasil labfor juga masih dinanti.
"Ya ada beberapa saksi diperiksa," ujar Andika di Mapolrestabes Semarang, Kamis (3/7).
(apu/apl)