Respons Hamas soal Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

Internasional

Respons Hamas soal Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

Zunita Putri - detikJateng
Jumat, 04 Jul 2025 10:52 WIB
Palestinians inspect the damage at an UNRWA school sheltering displaced people that was hit in an Israeli air strike on Sunday, in Gaza City, June 30, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa
Sekolah yang dijadikan tempat pengungsian warga Gaza hancur dibombardir Israel. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Solo -

Kelompok bersenjata di Palestina, Hamas, belum mengambil keputusan terkait usulan genjatan senjata dengan Israel. Pihak Hamas menyatakan tengah berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina terkait usulan tersebut.

Dilansir detikNews, dalam keterangannya, Hamas juga mengatakan ingin memastikan warga Gaza mendapat bantuan dan bebas dari agresi Israel.

"Dalam konteks komitmen gerakan untuk mengakhiri agresi zionis terhadap rakyat kami dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan secara bebas, gerakan ini melakukan konsultasi dengan para pemimpin pasukan dan faksi-faksi Palestina terkait usulan yang diterimanya dari para mediator persaudaraan," bunyi keterangan Hamas dilansir Aljazeera, Jumat (4/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerakan ini akan menyerahkan keputusan akhir kepada para mediator setelah konsultasi selesai dan akan mengumumkannya secara resmi," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kelompok Hamas untuk menerima gencatan senjata dengan Israel selama 60 hari di Gaza. Trump menyebut Israel telah setuju.

ADVERTISEMENT

Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, mengatakan bahwa perwakilannya telah bertemu dengan para pejabat Israel terkait konflik Gaza, menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Washington minggu depan.

"Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menuntaskan gencatan senjata 60 Hari, di mana kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang," tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social, dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (2/7).

Trump bahwa Qatar dan Mesir menjadi mediator dalam perundingan ini. Kedua negara akan menyampaikan "proposal akhir ini."

"Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena ini tidak akan menjadi lebih baik-ini hanya akan menjadi lebih buruk," ujar Trump.




(afn/ahr)


Hide Ads