Fakta-fakta Mahasiswi UNS Lompat dari Jembatan Jurug

Round-Up

Fakta-fakta Mahasiswi UNS Lompat dari Jembatan Jurug

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 02 Jul 2025 07:05 WIB
Jembatan Jurug C Solo telah dipasangi barier, Selasa (20/9/2022).
Jembatan Jurug. Foto: dok detikJateng
Solo -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang wanita nekat melompat ke Bengawan Solo dari atas jembatan Jurug. Wanita tersebut meninggalkan sepeda motor matik dan tas yang berisi tulisan permintaan maaf. Tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian korban di sekitar lokasi. Berikut fakta-fakta kejadian tersebut.

Sempat Diteriaki Warga

Salah seorang saksi, Hariadi, menceritakan saat itu dirinya tengah berkendara dari Palur menuju ke arah RS PKU. Sesampainya di lokasi, ia melihat wanita itu sudah berdiri di atas besi jembatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah jembatan Jurug persis dengan saya jaraknya paling 5 meter, itu ada cewek berdiri di atas besi jembatan, sudah berdiri posisinya," tuturnya saat ditemui di Pos Pemantau banjir di Stasiun Jurug, Selasa (1/7/2025).

Melihat korban sudah dalam posisi hendak melompat, ia sempat berteriak untuk menghentikan korban. Namun nahasnya korban sudah terlanjut lompat.

ADVERTISEMENT

"Saya sempat teriak 'mbak' lalu saya menepikan motor dan sudah nggak kelihatan," ungkapnya.

Tinggalkan Motor dan Surat

Korban meninggalkan sepeda motor Honda Beat warna merah-putih. Di atas motor ada yang tas berisi handphone. Namun tidak ditemukan identitas pemiliknya.

Di dalam tas tersebut juga ada buku catatan. Di dalam catatan itu ada pesan yang dituliskan korban. Dalam tulisan itu, korban meminta agar tidak menyalahkan keluarga maupun instansi kuliah. Selain pesan, korban juga meninggalkan cutter dan handphone di dalam tasnya. Berikut isi pesan dari korban yang ditinggalkan.

"Aku pergi ya. Jangan salahi keluarga atau tempat instansi aku kuliah aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. Terkadang aku merasa bukan diriku. Aku capek, maaf untuk (menyebut nama seseorang dengan gelar doctor) karena telah mengkhianati dan berjanji untuk bertahan," tulis korban seperti dikutip detikJateng, Selasa (1/7/2025).

"Mungkin mahasiswa. tadi ditemukan sepeda motor beserta tas cewek warna hitam di dalamnya ada HP ada cutter dan ada buku kecil notes tinggal pesan dia," Hariadi.

Mahasiswi UNS

Kapolsek Jebres, Kompol Murtiyoko, mengatakan tidak ada identitas yang dibawa oleh korban. Menurutnya yang ada hanya sepeda motor dan tas milik korban. Setelah dilakukan pendalaman, baru diketahui wanita itu merupakan mahasiswi UNS.

"Yang jelas, korban itu mahasiswi UNS. Tapi terkait masalah pribadi seperti apa, kami belum tahu pasti karena tidak ditemukan kartu identitas sama sekali. Hanya sepeda motor dan tas saja, dan itu sudah kami amankan," katanya dihubungi awak media, Selasa (1/7/2025).

Sosok Berprestasi

Pihak kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) angkat bicara soal mahasiswinya DS yang terjun dari jembatan Jurug. UNS menyebut jika DS tersebut dikenal berprestasi dan mendapatkan beasiswa.

Juru Bicara UNS, Agus Riewanto, menyebut jika korban merupakan mahasiswi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret angkatan 2021.

Agus mengatakan DS juga telah menyelesaikan ujian skripsi dan menyelesaikan proses revisi. Sehingga, DS tinggal mengurus administrasi wisuda.

"Mahasiswi yang bersangkutan memiliki IPK 3.8 dan merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIP K (Kartu Indonesia Pintar - Kuliah)," terang Agus melalui keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (1/7/2025).

Agus juga memastikan bahwa percobaan bunuh diri yang dilakukan DS tidak ada hubungannya dengan proses belajar mengajar.

"Dengan demikian peristiwa dugaan percobaan bunuh diri mahasiswi UNS tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS melainkan terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan yang dialami mahasiswi yang bersangkutan," ucapnya.




(apl/apl)


Hide Ads