Keutamaan Hari Asyura 10 Muharram: Ini Jadwal dan Amalannya

Keutamaan Hari Asyura 10 Muharram: Ini Jadwal dan Amalannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Minggu, 29 Jun 2025 14:52 WIB
Mosques dome on dusk sunset sky and crescent moon symbol religion of Islamic free space text with Ramadan month, Eid Al Adha, Eid Ul Fitr, Muharram
Ilustrasi hari Asyura 10 Muharram. Foto: Getty Images/iStockphoto/Sumetha Suebchat
Solo -

Pada bulan Muharram terdapat hari Asyura yang jatuh pada hari ke-10. Hari tersebut dianggap memiliki kemuliaan tersendiri karena memiliki keutamaan bagi kaum muslim. Lantas, apa keutamaan hari Asyura 10 Muharram?

Di dalam buku 'Buku Khotbah Jumat Sepanjang Tahun' karya M Rouful Wahab, MPd, MA dan SM Hamzah, ST, dijelaskan hari Asyura yang berlangsung tanggal 10 Muharram menjadi waktu yang penting dalam sejarah para nabi. Terdapat salah satu riwayat yang menerangkan tentang sejarah hari Asyura. Dikatakan dalam riwayat tersebut:

"Rasulullah SAW bertanya kepada sekelompok orang Yahudi, 'Puasa hari apa ini?' Kemudian orang-orang Yahudi tersebut menjawab, 'Hari ini adalah hari ketika Allah SWT menyelamatkan Musa dan bani Israil dari tenggelam, sedangkan Firaun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit Judi. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah.' Lalu Nabi SAW kembali bersabda, 'Aku lebih berhak terhadap Muda dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini.' Maka Nabi SAW memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa'." (HR. Imam Ahmad)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itulah, tidak sedikit kaum muslim yang memaknai hari Asyura 10 Muharram sebagai waktu untuk mengerjakan puasa sesuai sunnah dari Rasulullah SAW. Sebagai acuan dalam menantikannya, artikel ini akan merangkum mengenai keutamaan, jadwal, dan amalan hari Asyura. Simak baik-baik penjelasannya berikut ini.

Keutamaan Hari Asyura 10 Muharram

Sebagai salah satu hari yang bersejarah dalam Islam, hari Asyura tak terlepas dari peristiwa yang dialami oleh para nabi dan tentunya Rasulullah SAW. Diungkap dalam buku 'Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT?' karya Alexander Zulkarnaen, SPdI, Imam Al Ghazali di dalam kitabnya Mukasyafah Al Qulub menerangkan sebuah riwayat dari Umar bin Khattab r.a.

ADVERTISEMENT

Melalui riwayat tersebut disampaikan tentang alasan hari Asyura dimuliakan oleh Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Allah SWT menciptakan langit berikut lapisnya, bumi dan kitab Lauhil Mahfuzh pada hari Asyura, pada hari itu juga Allah SWT menciptakan malaikat Jibril AS dan malaikat-malaikat lainnya. Pada hari Asyura, Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Dia menciptakan surga dan menempatkan nabi Adam as di dalamnya juga tepat pada hari Asyura. Allah SWT menenggelamkan Firaun dan para pasukannya di dalam lautan pada hari Asyura. Dia mengangkat Nabi Isa AS dan Nabi Idris AS ke langit juga pada hari yang sama. Pada hari Asyura, Allah SWT menerima tobat nabi Adam as dan mengampuni dosa-dosanya. Pada hari itu juga, perahu Nabi Nuh AS mendarat di puncak gunung Judi. Allah SWT mengeluarkan Nabi Yusuf AS dari penjara pada hari Asyura. Dan pada hari itu juga Allah SWT menerima tobat kaum Nabi Yunus AS. Hujan pertama kali sekali turun ke bumi terjadi pada hari Asyura, dan Nabi Sulaiman AS mendapatkan kekuasaan pada hari itu. Pada hari Asyura juga hari kiamat akan datang." Wallahu a'lam.

Kemudian terdapat keutamaan berpuasa di hari Asyura yang juga telah tertuang di dalam riwayat hadits. Mengutip dari buku 'Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah' oleh H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, hadits yang bersumber dari Aisyah r.a. meriwayatkan:

"Hari 'Asyura' adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa 'Asyura' dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa 'Asyura', dan beliau bersabda, "Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah." (HR. Bukhari)

Keutamaan puasa di hari Asyura juga dijelaskan dalam riwayat lainnya. DR KH M Hamdan Rasyid MA dan Saiful Hadi El-Sutha dalam bukunya 'Panduan Muslim Sehari-hari', memberikan penjelasan tentang keutamaan puasa Asyura yang dapat menghapuskan dosa siapa saja yang melakukannya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨΉΩŽΨ§Ψ΄ΩΩˆΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ψ‘ΩŽ ΩŠΩΩƒΩŽΩΩ‘ΩΨ±Ω Ψ³ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω‹ Ω…ΩŽΨ§ΨΆΩΩŠΩ‘ΩŽΨ©Ω‹.

(Ψ±ΩˆΨ§Ω‡ Ψ§Ω„Ψ·Ψ¨Ψ±Ψ§Ω†ΩŠ)

Artinya: "Puasa Asyura adalah melebur dosa-dosa setahun yang lalu." (HR. Ath-Thabrani)

Jadwal Hari Asyura 10 Muharram

Lantas, kapan hari Asyura akan berlangsung? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hari Asyura berlangsung pada tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Untuk mengetahui jadwal hari Asyura di tahun ini, perlu dikonversikan terlebih dahulu ke dalam kalender Masehi agar dapat memudahkan kaum muslim.

Salah satunya dengan merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Di dalam kalender tersebut tercantum tanggal 10 Muharram 1447 H jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Ini menunjukkan kaum muslim akan menyambut datangnya hari Asyura 10 Muharram 1447 H pada tanggal tersebut. Sebagai pengingat, berikut uraian jadwalnya:

  • Hari Asyura 10 Muharram 1447 Hijriah: Minggu, 6 Juli 2025

Amalan Hari Asyura 10 Muharram

Salah satu amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim di hari Asyura 10 Muharram adalah berpuasa sunnah. Namun demikian, mengingat hari Asyura juga diagungkan oleh umat Yahudi, maka terdapat anjuran untuk berpuasa dengan menyertakan puasa sebelum atau sesudahnya.

Menurut buku 'Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki' karya Taufiq FR, agar puasa Asyura tidak menyerupai hari raya umat yahudi, maka untuk menyempurnakan ibadah yang dijalani Rasulullah SAW menganjurkan kaumnya turut berpuasa sehari sebelumnya, yaitu pada 9 Muharram yang disebut sebagai puasa Tasua.

Sementara itu, anjuran berpuasa Tasua dan Asyura juga telah diterangkan dalam riwayat lainnya. Muhammad Syafi'ie el-Batanie dan Ust Abu Fitran, dalam bukunya 'Tuhan, Tunggu Sebentar Lagi' memberikan penjelasan tentang keistimewaan hari Asyura yang bisa diisi dengan mengerjakan dua puasa sunnah, yaitu puasa Tasua di tanggal 9 Muharram dan Asyura pada 10 Muharram. Diriwayatkan Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Seandainya aku hidup hingga tahun yang akan datang, sungguh aku akan berpuasa tanggal sembilan dan sepuluh (Muharram)." (HR. Muslim)

Namun demikian, terdapat juga sebagian ulama yang memberikan pandangan puasa Asyura akan lebih afdal saat dikerjakan bersamaan dengan tanggal 9 dan 11 Muharram. Hal ini seperti diungkap dalam riwayat hadits dari Ibnu Abbass r.a. Dari Imam Ahmad yang lafaznya telah disampaikan oleh Ibnu Qayyim:

"Selisihilah orang Yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya."

Jadwal Puasa Hari Tasua dan Asyura

Mengingat puasa Asyura sangat dianjurkan, maka hendaknya kaum muslim bisa mengamalkan ibadah tersebut. Baik itu dengan menyertakan puasa Tasua di tanggal 9 Muharram maupun berpuasa sebelum dan sesudah puasa Asyura, yaitu pada tanggal 9 dan 11 Muharram.

Apabila merujuk pada Kalender Hijriah resmi Kemenag RI, dapat diketahui tanggal 9 Muharram 1447 H jatuh pada hari Sabtu, 5 Juli 2025. Kemudian tanggal 11 Muharram 1447 H berlangsung di hari Senin, 6 Juli 2025. Sebagai pengingat agar kaum muslim memiliki acuan dalam pengerjaan puasa-puasa sunnah tersebut, berikut uraian jadwalnya:

  • Sabtu, 5 Juli 2025: puasa Tasua (9 Muharram 1447 H)
  • Minggu, 6 Juli 2025: puasa Asyura (10 Muharram 1447 H)
  • Senin, 7 Juli 2025: puasa sunnah hari Senin (11 Muharram 1447 H)

Bacaan Niat Puasa Hari Asyura 10 Muharram

Sebelum mengerjakan rangkaian puasa sunnah di tanggal 9-11 Muharram, hendaknya kaum muslim mengawalinya dengan bacaan niat terlebih dahulu. Terlebih lagi bacaan niat antara puasa Tasua, Asyura, dan hari Senin memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Ini membuat seseorang perlu mencermatinya agar tidak salah. Dihimpun dari buku 'Kitab Terlengkap Bersuci, Shalat, Puasa, Shalawat, Surat-Surat Pendek, Hadits Qudsi dan Hadits Arba'in Pilihan, serta Dzikir & Doa' oleh Ustadz Rusdianto, SPdI dan 'Meraih Surga dengan Puasa' karya H Herdiansyah Achmad, Lc, berikut bacaan niat puasa Tasua, Asyura, dan hari Senin.

1. Niat Puasa Sunnah Hari Tasua (9 Muharram)

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψͺَاسُعَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma yauma tasu'ata sunnata-lillΓ’hi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa Tasu'a sunnah karena Allah Ta'ala.

2. Niat Puasa Sunnah Hari Asyura (10 Muharram)

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَاشُورَأَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma yauma 'asyΓ»ra-a sunnata-lillΓ’hi ta'Γ’la.

Artinya: "Saya berniat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta'ala."

3. Niat Puasa Sunnah Hari Senin

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ§Ω„Ψ§ΩΨ«Ω’Ω†ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

"Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala."

Artinya: "Aku berniat puasa hari Senin sunnah karena Allah Ta'ala."

Itulah tadi rangkuman keutamaan hari Asyura 10 Muharram yang bisa dimaknai oleh kaum muslim dengan mengerjakan puasa sunnah. Semoga informasi ini membantu.




(par/par)


Hide Ads